Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh Tolak Kuliah Online


Oleh: Muhammad Apriliandi

Banda Aceh - Corona Virus Disease 2019 semakin merajalela di Negeri Indonesia tercinta ini, sehingga menyita perhatian pemerintah untuk melahirkan berbagai macam kebijakan demi mencegahnya penyebaran virus corona ini. Selain pemerintah pusat, pemerintah daerah pun sudah mengeluarkan berbagai macam kebijakan ataupun himbauan terhadap kasus COVID-19 ini.

Salah satu daerah yang sudah mengeluarkan himbauan terhadap pencegahan corona ini yaitu Aceh. Pemerintah Aceh kini sudah mengeluarkan himbauan yaitu untuk menghindari keramaian atau menjaga jarak antara sesama atau biasa disebut dengan social distancing.

Denganadanya social distancing ini sangat berpengaruh terhadap semua sektor pekerjaan, tidak terkecuali sektor pendidikan. Dalam dunia pendidikan, khususnya UIN Ar-Raniry, sekarang sudah melakukan perkuliahan secara daring (online) tidak lagi melakukan perkuliahan secara tatap muka. Perkuliahan online ini didasari oleh surat rektor tentang pelaksanaan kegiatan perkuliahan di rumah.  Kuliah online ini diharapkan dapat membantu proses belajar mengajar sehingga mahasiswa tidak ketinggalan materi terhadap perkuliahannya.

Tetapi di sampingitu, dengan adanya perkuliahan online banyak mahasiswa yang mengeluh tentang sistem yang diterapkan dalam perkuliahan online tersebut, contohnya mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora. Banyak mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora yang mengeluh terhadap sistem yang diterapkan dalam perkuliahan daring (online).

Menyikapi persoalan ini, Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora mencoba mencari solusi terhadap permasalahan ini, yaitu dengan menyebarkan angket kepada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora untuk mengetahui apa yang menjadi permasalah mahasiswa dalam pelaksanaan kuliah online.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa dalam angket yang dinamai Hearing Mahasiswa yang disebar secara online kepada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora pada 23 Maret 2019, dalam dua hari sudah puluhan mahasiswa yang memberikan tanggapan ataupun keluhan terhadap sistem perkuliahan secara daring (online).

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab UIN Ar-Raniry Muhammad Apriliandi, mengatakan bahwa kebanyakan mahasiswa memberikan komentar negative, dan kecewa terhadap sistem perkuliahan online.

“Kebanyakan mahasiswa mengeluh dengan adanya kuliah tanpa tatap mukaini. Mereka mengatakan kuliah daring ini menyusahkan, ditambah lagi dengan jaringan yang lelet, peralatan elektronik mahasiswa yang kurang memadai, tugas yang diberikan terlalu banyak dan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas terlalu singkat serta komunikasi yang kurang efektif” ungkap Andi.

“Kemudian selain keluhan, mahasiswa juga memberikan beberapa solusi terhadap perkuliahan online ini, yang mungkin ini bisa diterapkan demi kelancaran perkuliahan tanpa tatap muka ini. Mereka menyarankan agar tugas yang diberikan kepada mahasiswa harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang sekarang sedang dihadapi oleh mahasiswa.Kemudian, waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas harus disesuaikan kembali mengingat kendala-kendala yang dialami mahasiswa dapat mengganggu proses penyelesaian, serta membuat atau menerapkan metode pembelajaran berbasis online yang terstruktur dan sistematis sehingga penyampaian materi dapat lebih efektif” tambah Andi.

*Penulis merupakan mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry, Gubernur Fakultas Adab dan Humaniora. 

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.