Pemerintah Jangan Hanya Meminta Masyarakat Berdiam Diri di Rumah



Tgk. Mufadhal Zakaria, Ketua Fraksi PDA DPRK Aceh Besar, (Foto/Hamdan Budimna)

Jantho - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Daerah Aceh (DPW - PDA) Kabupaten Aceh Besar Tgk Mufadhal Zakaria meminta pemerintah setempat jangan hanya diam dan cukup dengan himbauan-himbauan saja supaya masyarakat berdiam diri di rumah, Selasa (31/3/2020).

Tetapi perlu tindakan nyata, kongkret, jelas dengan menyalurkan sembako kepada masyarakat yang mengalami dampak wabah virus corona karena hilangnya pekerjaan atau mata pencaharian, katanya kepada koranaceh.net, Selasa, 31 Maret 2020 di Cot Puklat, Blang Bintang, Aceh Besar.

Menurut Ketua Fraksi PDA di DPRK Aceh Besar itu, masyarakat bukan tidak mau berdiam diri di rumah masing-masing, tetapi anak dan istrinya makan apa?, maka perlu tindakan nyata dari Pemerintah Aceh Besar untuk segara menyalurkan bantuan sembako. “Sumber anggaran bisa diambil dari pos mana pun, diantaranya bisa  diambil biaya perjalanan dinas, pelatihan-pelatihan, juga dana gampong” ujarnya.

“Uang negara itu berasal dari rakyat, kalau rakyat butuh yang harus dikeluarkan, apalagi di tengah bencana dunia “virus china” ini, saya mengharapkan Bupati dan jajarannya harus bertindak cepat dan tepat, jangan sampai wabah corona ini makin meluas di Aceh Besar”, tandas anggota dewan yang dikenal vocal dari PDA itu.

Sebelumnya Tgk. Fauzan panggilan akrab, anggota dewan tiga priode itu, menilai akan sulit membendung penyebaran virus corona (Covid-19) di Aceh bila akses masuk ke bumi Serambi Mekkah baik melalui bandara, pelabuhan, maupun darat, masih tetap terbuka.

Dia menegaskan bahwa virus mematikan yang awal mulanya muncul di China ini dengan cepat menyebar lewat interaksi manusia dengan manusia. Karena itu, menurutnya, akses masuk penumpang dari luar ke Aceh harus dihentikan sementara waktu atau dengan istilah yang populer lockdown.

“Tidak akan berarti kalau warung kopi dan cafe-cafe ditutup, begitu juga masyarakat diperintahkan berdiam diri di rumah, kalau aktivitas bandara masih berjalan, dan supir bus, mobil penumpang, masih bisa lalu lalang keluar masuk dari Sumatera Utara ke Aceh,” ucap Tgk Mufaddhal

“Seperti kita ketahui bersama bahwa virus corona itu dibawa dari luar. Negara lain membawa ke Indonesia, kemudian menyebar terbawa ke provinsi-provinsi hingga ke Aceh. Oleh karena itu, selagi penyakit ini masih bisa dikendali, belum cukup parah meski sudah ada korban, laju orang-orang masuk ke Aceh juga harus dihentikan sementara waktu, kecuali pesawat, kapal, dan mobil-mobil pemasok barang untuk kebutuhan masyarakat Aceh, itupun dengan catatan pengawasan yang ketat dari petugas,” tambahnya.

Di sisi lain, politisi Partai PDA ini juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Aceh Besar, kalau mau penyakit ini cepat hilang harus berdiam diri di rumah sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh pemerintah, seraya bermunajat kepada Allah, membacakan do’a tolak bala agar virus corona segera dihilangkan.

“Hanya 14 hari berdiam dulu di rumah. Kalau mengacu pada ahli-ahli medis, mengisolasi diri selama 14 hari dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Kalau selama 14 hari itu ada gejala-gejala seperti yang telah disampaikan ahli medis, segera melapor ke petugas yang berwenang,” pungkasnya. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.