Sejumlah Dokter dan Perawat di Banda Aceh Diisolasi
![]() |
Salah satu pasien yang meninggal dunia di RSUDZA Banda Aceh, yang sebelumnya sempat dirawat di ruangan umum, karena tidak adanya informasi bila pasien baru kembali dari Malaysia. (Foto/Ist) |
Banda Aceh – Dokter dan sejumlah pewarat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA)
Banda Aceh, terpaksa menjalani isolasi, menyusul ditemukan satu pasien
berinisial EY, 42 tahun, asal Acah Utara, yang meninggal dunia, diduga terpapar
virus Corona.
Pasien tersebut menjalani perawatan di ruang Raudah 4, alias
ruang untuk pasien umum di rumah sakit tersebut. Dia ditempatkan di ruangan
itu, karena tidak adanya terus terang dari pihak pasien, dengan tidak
menyebutkan bahwa dia baru pulang dari Malaysia.
Informasi ini sempat viral di media sosial, menyusul seorang
warganet memposting peristiwa itu dilengkapi foto dan video pendek. Terlihat
tiga petugas perawat menggunakan pakaian “astronot” (APD), sedang mendorong
jenazah EY, dari lantai atas turun ke lantai dasar.
Dalam postingan itu warganet menulis sumpah serapah atas
ketidak jujuran pasien, yang punya riwayat pebergian di daerah pandemik.
Sehingga dia dirawat di ruang umum, bukan diruang isolasi khsusus PDP Corona.
Pasien ini kemudian meninggal dunia dan diduga akibat terpapar COVID -19.
![]() |
Direktur RSU Zainal Abidin, Banda Aceh, Azharuddin. (Foto/Ist) |
Direktur RSUZA Banda Aceh, Azharuddin, membenarkan ada
pasien meninggal dan statusnya baru pulang dari Penang, Malaysia, dan dirawat
di ruang umum. Tiga hari dirawat pasien meninggal dunia.
Atas ketidak jujuran pasien dan keluarganya, Azharuddin
berhadap masyarakat harus patuh, berusaha menjaga diri agar semuanya sehat, dan
baru bertawakkal.
Akibat meninggalnya pasen EY, seperti jawaban Azharuddin via
Whatts Apps, yang diterima media
ini, Jumat (27/03/2020), dirut hanya menulis singkat.
“Iya, 14, perawat
dan dokter yang masuk di ruang pasien yang meninggal dunia diduga corona,” katanya.
Selain membenarkan ada dokter dan perawat yang diisolasi,
dia tidak menyebutkan apakah diisolasi di ruang RICU RSUZA atau isolasi
mandiri.
Belum Ada Hasil Lab
Sementara itu Juru bicara COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani
atau SAG, memberi penjelasan bahwa pasien PDP berinisial EY, jenis kelamin
laki-laki, umur 43 tahun, yang kemarin (Rabu 25/3/2020) meninggal dunia di RICU
RSUZA, belum dapat disimpulkan sebagai positif Corona. Karena menurut SAG,
belum ada hasil pemeriksaan swab dari laboratorium Balitbang Kemenkes RI di
Jakarta.
“Hingga saat ini EY meninggal karena gagal nafas akibat
pneumonia akut. Tapi karena dicurigai serangan virus Corona, jasadnya
dipelakukan sesuai Standar Operaaional Prosedur (SOP) pasien COVID-19. tapi
statusnya masih PDP,” papar SAG.
SAG menjelaskan, awalnya EY didiagnosa sebagai penderita
infeksi empedu. Tim medis merencanakan tindakan operasi, namun belakangan
terdeteksi pneuomonia akut seperti serangan virus corona, lanjut SAG.
SAG menambahkan, saat persiapan operasi dan pemeriksaan foto
thorak, tim medis menemukan pneumonia akut mirip penderita COVID-19.
Setelah didalami lebih lanjut terungkap EY memiliki riwayat
ke Malaysia, 13 hari sebelumnya. Tanpa adanya informasi awal, ketika baru tiba
dari daerah penularan virus Corona, maka pasien ditangani sebagaimana pasien
gangguan empedu lainnya.
“Informasi dari RSUZA, EY sudah sering berobat, sehingga
petugas tak menaruh curiga,” kata SAG.
Belajar dari kasus PDP berinisial EY ini, SAG mengimbau
masyarakat, terutama pasien dan keluarga pasien, menyampaikan informasi tentang
riwayat pasien secara detil kepada tenaga medis yang merawatnya.
“Kita berharap EY bukan PDP positif COVID-19. Sebab, bila
hasil pemeriksaan swab-nya positif, akan banyak petugas yang harus dikarantina
selama 14 hari,” urai SAG.
Selanjutnya SAG mengatakan, dalam situasi seperti saat ini,
dia mengimbau masyarakat untuk membantu petugas medis dengan informasi yang
selengkap- lengkapnya kepada petugas.
ODP Bertambah 10 Orang
Sementara itu, terkait dengan COVID-19 di Aceh, Saifullah
meenjelaskan, hingga hari ini terjadi penambahan orang dalam pemantauan atau
ODP sebanyak 10 orang. Jika Kemarin (Rabu 25/3/2020) jumlah ODP di Aceh
sebanyak 216 orang, hari ini menjadi 226 orang.
Sementara itu, PDP yang masih dirawat di RICU RSUDZA
sebanyak empat orang dan satu lainnya di RSU Cut Meutia Lhokseumawe. []
Tidak ada komentar