Berhutang Namun Enggan Ditagih, Ini Keluh Kesah Bisnis Online di Masa Pandemi Covid-19

Ilustrasi by fotor.com
Aceh Timur - Bisnis online dengan memanfaatkan gadget dan aplikasi tertentu selama musim pandemi covid-19 adalah suatu terobosan, platform digital yang disemat dalam handphone pintar telah mampu menyediakan transaksi barang maupun jasa antar konsumen dengan pemodal juga pelaku bisnis digital tersebut, namun apa jadinya ketika sistem pembayaran tersendat, konsumen enggan ditagih hutang, pesanan tak diambil dan lainnya, Minggu (28/6/2020). Simak penuturan dua orang pelaku bisnis online dari Aceh Timur dan Banda Aceh berikut, apa dan bagaimana cara dan kendala yang dialami selama menjalankan penjualan lewat bisnis online. Bisnis Elektronik Anonex Anonex (25 thn) menjalankan bisnis penjualan barang seperti, komputer (PC), laptop, smartphone, jasa servis iphone juga android selama 3 tahun.



Apa alasan pemesanan barang dan jasa bisa dilakukan secara online menurut pendapat Anda? Karena alamat maupun identitas si penyedia barang telah dianggap benar dan keberadaannya dipercaya. Apalagi yang sudah berbisnis online selama 3 tahun, tentu saja semakin lama bisnis online itu dijalankan maka akan kian kuat kepercayaan konsumen untuk meyakini belanja cara ini sebagai pilihan yang tepat. Platform apa yang Anda gunakan di handphone untuk bisnis online? Platform pasar online yang disediakan oleh pihak ketiga yang digunakan adalah OLX, dengan cara mendaftar secara gratis dan lapak penjualan barang maupun jasa dapat langsung digunakan setelah proses pengisisan form selama kurang lebih 15 menit. Setelah kian berkembang, digunakan juga aplikasi sosmed seperti facebook, instagram dan WhatsApp untuk tujuan mendekatkan calon konsumen. Kendala soal pembayaran seperti apa yang pernah dialami, jika ada, apa solusinya, jika tak ada, apa rahasianya? Tidak pernah mengalami kendala pembayaran. Rahasianya adalah dalam melanjutkan pemesanan barang yang dipesan konsumen, dilakukan pembayaran setengah dari harga item yang telah disetujui konsumen, ini khusus penjualan perangkat komputer (PC) maupun laptop. Sedangkan untuk jasa servis smartphone, si pemilik yang memang sudah mempercayakan jasa servis, mereka mengirim perangkat smartphone yang rusak untuk diservis, lalu dengan perjanjian setelah dilakukan pengecekan dan kesepakatan menjalankan servis untuk perangkat konsumen yang bermasalah ditentukan harga jasa serta harga pembelian komponen tertentu yang harus diganti jika ada. Saat proses servis telah selesai, perangkat telah kembali normal dan dapat lagi digunakan, konsumen lalu mentransfer biaya jasa servis maupun biaya pembelian komponen tertentu yang telah diganti jika ada, dan perangkat smartphone tersebut pun lantas dikirim kembali ke konsumen. Bisnis online barang maupun jasa, menurut Anda apakah dapat terus berkembang di masa pandemi covid-19? Tentu saja, malahan melalui kondisi pandemi covid-19, ruang semakin terbuka bagi para millenial untuk memanfaatkan situasi dan kondisi era ini, alasannya karena dengan bisnis online, konsumen dapat lebih terjamin kesehatannya, mereka tidak harus keluar rumah hanya demi kebutuhan tertentu yang berhubungan dengan barang dan jasa yang justru telah tersedia lewat online. Bisnis online sangat menjanjikan, namun tipsnya jangan lupa mengupgrade harga barang maupun jasa secara simultan, karena bisa jadi malah merugi jika pemesanan perangkat tertentu seperti halnya bisnis penjualan komputer (PC) atau laptop si konsumen membayar dan telah setuju harga yang kita tawarkan, padahal harga tersebut tidak tepat dengan harga pasar, bisa merugi. Sebagai konsumen pun, untuk bisnis online ini, mereka harus cerdas, jangan terkecoh harga murah, perhatikan penjualnya bisa dipercayakah, atau jangan-jangan terjadi penipuan, spesifikasi barang yang dipesan bisa tak sesuai dengan permintaan konsumen, caranya, upayakan melakukan video call. Sebagai pelaku bisnis online, berikan perhatian lebih kepada pemesan barang dan jasa, kepercayaan konsumen sangat penting. Jelaskan secara lebih rinci dan detil spesifikasi barang maupun jasa yang disediakan oleh layanan bisnis online.
Bisnis Pakaian Jadi Hafiza Hafiza (19 thn), memulai bisnis dari dorongan saudara kandungnya yang juga distributor di Pulau Jawa.
Ilustrasi online shop Hafizah. Desain by fotor.com
Apa alasan pemesanan barang bisa dilakukan secara online menurut pendapat Anda?

Pesan barang secara online sangat layak dilakukan, konsumen berani belanja online karena akun penjualnya jelas. Melalui mengupload di sosial media beberapa transaksi pemesanan barang pakaian jadi yang telah diselesaikan transaksinya, juga menggunakan lebih dari satu platform sosial media seperti Facebook (market), WhatApp (akun bisnis) juga Instagram dapatlah dijadikan pedoman bahwa konsumen akan memberikan kepercayaan, sehingga bisnis online bisa dijalankan. Platform apa yang Anda gunakan di handphone untuk bisnis online? Shopee adalah platform bisnis online yang digunakan untuk penjualan, selain itu digunakan aplikasi sosmed seperti Instagram, Facebook juga WhatsApp. Kendala soal pembayaran seperti apa yang pernah dialami, jika ada, apa solusinya, jika tak ada, apa rahasianya? Selama jelang lebaran Idul Fitri yang lalu, bisnis pemesanan barang berupa pakaian jadi yang dijalankan cukup lancar dan aman, hanya saja pasca pandemi covid-19 sekarang, para konsumen mengalami penundaan pelunasan, padahal barang yang dipesan sudah tiba, namun beberapa konsumen malah tidak mengambil barang tersebut, hal ini menyebabkan kendala sirkulasi penjualan, sedangkan barang yang sudah dipesan tak jadi diambil itu memang tak bisa dijual ke konsumen yang berbeda, sebab pemesanan ini dilakukan sesuai selera dan kebutuhan si konsumen pemesan. Di situlah kendalanya. Lain lagi dengan yang telah mendapat barang pesanan mereka di tangan, pembayaran yang awalnya disepakati dibayar lunas saat barang diterima malah ditunda, hutang saat ditagih malah sering mendapatkan respon yang kurang menyenangkan, berbagai alasan digunakan konsumen, padahal konsumen bukanlah orang yang tidak dikenal sama sekali, bahkan dominan mereka adalah kolega dan kerabat. Solusinya untuk saat ini adalah bersabar dan terus berkomunikasi dengan konsumen yang mengalami kendala pelunasan, mereka juga telah dicoba temui langsung jika jarak alamatnya tak terlalu jauh, terkadang saat menagih, ada beribu alasan dituturkan baik melalui konsumen itu sendiri maupun kerabat mereka, walaupun belum pernah ada yang menyatakan tak mau bayar. Solusi lainnya adalah memberikan peluang untuk mencicil, karena agak sukar bagi pelaku bisnis ini untuk menekankan pembayaran secara tunai tanpa sisa, beberapa rekan konsumen yang umumnya tidak punya penghasilan sendiri, mereka beralasan pandemi covid-19 telah membuat keperluan primer rumah tangga lebih diutamakan dibanding kebutuhan seperti memakai pakaian yang sudah mereka pesan sendiri itu, ditimpali lagi dengan pemasukan yang tidak normal akibat wabah ini menjadi semacam jurus jitu menghindari dari penagihan. Bisnis online barang maupun jasa, menurut Anda apakah dapat terus berkembang di masa pandemi covid-19? Secara online, penjualan pakaian jadi sangat dimungkinkan melakukan transaksi konsumen dengan penjual, meskipun barang tersebut tidak dibuat langsung oleh penjualnya, konsumen pemesan dikirimi visual barang contoh, harga dan detail diinfokan secara baik, saat sudah disetujui, pemesanan kepada produsen dilakukan sesuai kriteria pemesanan, jika pesanan tak sesuai dengan kualitas dan desain/model yang dipesan, bisa dipulangkan karena kebetulan produsen dalam bisnis online saya adalah kerabat yang menetap di Pulau Jawa dan karenanya bisnis ini sangat layak dikembangkan secara online. Membeli pakaian jadi dibutuhkan kejelian dari pemesan, penjual dan juga produsen, jika melihat kondisi pandemi covid-19 saat ini, maka penjualan produk pakaian jadi sangat terbuka peluangnya, apalagi konsumen akan merasa lebih aman dan terhindar dari bahaya terpapar corona virus jika memaksakan diri membeli di toko atau mall, jadi mengapa tidak untuk memilih berbelanja kebutuhan pakaian lewat online, tidak akan mengecewakan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.