Pemko Sabang Bantah Isu Bahwa Ada Warganya Terpapar Covid-19


Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang dr Titik Yuniarti MKT

Sabang - Sabang yang terletak di wilayah paling ujung barat Indonesia, sejak dua hari lalu di gemparkan dengan isu pada sejumlah media sosial seperti Facebook dan WhatsApp bahwa di Pulau Weh telah ada warga terpapar Covid-19.

Menyikapi isu tersebut Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Kesehatan setempat membantah kalau di Sabang hingga saat ini belum ada pasien yang terpapar Corona Virus disease 2019 (Covid-19).

Kepada media www.koranaceh.net Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang dr Titik Yuniarti MKT menyanggah terkait adanya informasi yang beredar dikalangan masyarakat termasuk melalui medsos bahwasanya di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sabang terdapat pasien balita positif Covid-19.

Sanggahan tersebut diterima media media koranaceh.net melalui press release yang dikirimkan oleh bagian umum dan humas Pemko Sabang, Kamis, (25/6).

Menurut dr Titik, anak balita yang masih berusia enam bulan warga Kota sabang itu baru diperiksa melalui tes cepat (rapid tes) dan hasilnya adalah reaktif.

"Hasil rapid tes yang reaktif belum tentu positif Covid-19, bisa saja negatif, makanya perlu dikonfirmasi ke tahap uji sampel usap (swab) hidung dan tenggorokan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) agar lebih jelas," sebut Titik.

Dijelaskan, awalnya sebelum dilakukan rapid tes terhadap balita yang berumur enam bulan tersebut, ikut menjenguk saudaranya yang diopname di pukesmas Kecamatan Sukajaya dan selanjutnya kemudian dirujuk ke rumah sakit umum Kota Sabang.

Saat menjenguk kakaknya di RSU balita itu mengalami demam, karena terdapat gejala batuk dan ada sesuatu yang terdengar di paru-parunya sehingga dilakukan rapid tes,katanya.

Selanjutnya, balita dan keluarganya sekaligus petugas medis yang berkontak jarak dekat dengan balita tersebut menjalani tes cepat dan hasilnya hanya balita dan saudaranya yang sakit reaktif Covid-19, sedangkan empat anggota keluarganya tidak reaktif, ujar dr Titik menerangkan.

Titik menambahkan, dari hasil pemeriksaan keterangan, pihak keluarga balita tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah dalam beberapa bulan terakhir.

Pasca dilakukan rapid tes, dua anak yang ditemukan reaktif dan tiga orang petugas medis yang berkontak langsung dengan anak tersebut saat ini mereka telah diisolasi di RSU Sabang sesuai dengan protokol kesehatan.

Untuk upaya antisipasi dan pencegahan, saat ini RSU Kota Sabang sementara waktu dalam pengawasan agar tidak ada warga yang berlalu lalang atau keluar masuk ke RS.

Ia berharap kepada masyarakat agar tidak berasumsi negatif dulu, apabila nanti telah keluar hasil swab test dan terjadi hal yang terburuk, maka saya menganjurkan semua yang berkontak langsung dengan anak itu baik keluarga, petugas medis atau siapapun harus dilakukan swab test," imbuhnya. (EMK Muntadhir)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.