Inisiatif Tertinggi Gugatan Perceraian Berasal dari Perempuan Korban Terdampak Justru ANAK

Nursyah Rina mahasiswi UIN Ar-Raniry. Foto: Ist.
Oleh: Nursyah Rina

Hari ini, angka perceraian di Indonesia telah masuk kepada angka yang sangat mengkhawatirkan. . Rusaknya institusi keluarga otomatis akan menyumbang kepada rusaknya generasi bangsa.

Perceraian disebabkan oleh banyak hal, mulai dari perselingkuhan, KDRT, kehilangan fungsi optimal dari sang suami, ataupun dengan hadirnya pihak ketiga yang terlalu ikut campur dalam ranah rumah tangga yang seharusnya menjadi privasi.

Berdasarkan beberapa data yang dilansir dari berbagai pemberitaan, sebagian besar inisiatif untuk menggugat cerai berasal dari pihak perempuan. Berdasarkan data yang tercatat dalam kasus BKKBN tertulis bahwa angka perceraian di indonesia mencapai rekor tertinggi se asia pasifik.

Ketika menjalani rumah tangga, keharmonisan memang tak selalu membersamai perjalanan pernikahan. Adakalanya pernikahan diwarnai dengan pertengkaran, dan berbagai permasalahan lain yang datang.

Kesulitan ekonomi bisa saja menjadi sebuah ujian, atau terkadang kesalahpahaman yang terjadi antar pasangan. Namun, hal tersebut tidak serta merta harus berakhir dengan perceraian.

Bagaimana nasib anak-anak di kemudian hari jika seandainya mereka hidup tanpa keluarga yang utuh?. Apa yang terjadi jika pengasuhan yang tidak tepat bagi anak-anak tersebut?.

Tentu saja hal tersebut akan berdampak serius pada psikis mereka. Pengasuhan yang dibebankan pada seorang nenek pun bukan solusi yang tepat, apalagi jika nenek tidak memahami parenting dan tidak didasari dengan dasar pemahaman agama yang kuat.

Banyak hal buruk yang akan menimpa sang anak dari sebuah perceraian. Saat anak tidak lagi mempunya tempat ternyaman untuk pulang, maka anak akan salah dalam bergaul. Maka tak heran jika tawuran, narkoba, sex bebas dan penghilangan nyawa seseorang itu sebagian besar berasal dari pelaku yang tidak memiliki keluarga yang utuh.

Orangtua, hendaknya berpikir lebih jauh tatkala ingin melangsungkan perceraian. Pernikahan bukanlah sebuah permainan.

Pelajari hal-hal yang dapat mengawetkan rumah tangga. Melalui saling menjaga, maka akan jauh lebih efektif daripada saling menyalahkan dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Islam akan menjadi solusi keutuhan rumah tangga. Maka karenanya tatkala kehidupan rumah tangga mulai kering dari ajaran agama, ditambah dengan hantaman badai, selanjutnya dengan cepat bangunan rumah tangga akan terporak-porandakan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.