APPMAT Ziarahi Makam Sultan Sayed Maulana Abdul Aziz Syah dan Ishak Daud

Aliansi Paguyuban Pemuda Mahasiswa Aceh Timur di lokasi makam
Sultan Sayed Maulana Abdul Aziz Syah, Minggu (2/8/2020). (Foto: Dok Koran Aceh/Suryadi).

Aceh Timur - Aliansi Paguyuban Pemuda Mahasiswa Aceh Timur (APPMAT) dalam suasana lebaran Idul Adha pada hari ketiga Minggu, 2 Agustus 2020, ziarahi makam Sultan Sayed Maulana Abdul Aziz Syah di Desa Bandrong, Kecamatan Peureulak.

Sebelumnya di hari yang sama juga menjiarahi makam Ishak Daud sembil membersihkan pusara pejuang yang syahid dalam pertempuran di masa konflik Aceh tersebut.

Kegiatan ini selain dihadiri para anggota paguyuban dan pengurus APPMAT turut serta pula dihadiri Firman Dandi SE.M.Si serta Suriadi SE, Kasi Cagar budaya Aceh Timur dan Mastur Yahya SH.MH dari KKR Aceh.

APPMAT ini terbentuk dalam tiga organisasi yakni: (IKMAT) Ikatan keluarga mahasiswa Aceh Timur yang diketuai Taufik Rinaldi, (HIMAT) Himpunan Mahasiswa Aceh Timur yang diketuai oleh Rahmat Hidayat dan (IPPAT) Ikatan Pemuda pelajar Aceh Timur yang diketuai oleh Suryadi.

Melalui aktifitas positif seperti ziarah makam ulama dan pejuang Aceh ini, mereka sekaligus selaku mahasiswa Aceh Timur mengikat kekompakan dalam memajukan Aceh Timur.

Sebelum melaksanakan ziarah di Makam Sultan Sayed Maulana Abdul Aziz Syah, perwakilan paguyuban melaksanakan perkenalan diri dan menyampaikan maksud dan tujuanya kepada penjaga makam.

Dikoordinatori Tengku Fadilon bersama rombongan berziarah sekaligus memanjatkan do’a di Makam Sultan Sayed Maulana Abdul Aziz Syah.

Pengurus Aliansi Paguyuban Pemuda Mahasiswa Aceh Timur
saat ziarah Idul Adha 2020. Foto: Suryadi.

“Usai melakukan ziarah ia mengatakan dalam kegiatan ini, kunjungan kami bersama ke Makam Sultan Sayed Maulana Abdul Aziz Syah ini untuk menghormati peran para ulama dalam penyebaran agama Islam di Aceh bahkan nusantara,” ungkap Fadilon kepada media ini.

Kesempatan ziarah kali ini turut diikuti oleh Ketua KONI Aceh Timur, Firman Dandi didampingi Suriadi mengapresiasi langkah mahasiswa yang peduli akan situs sejarah Islam.

Lewat keterangannya, Firman menjelaskan bahwa mereka dalam paguyuban yang terdiri dari tiga organisasi ini terdiri dari mahasiswa asal Aceh Timur, ada yang kuliah di Banda Aceh, Langsa dan Lhokseumawe.

“Pada hari ini tiga organisasi bersatu dan berkomitmen untuk menjaga situs islami di Aceh Timur, mereka juga meminta kepada pemerintah daerah agar Monisa di Peureulak bisa menjadi cagar budaya Islam,” pungkas Firman.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.