Generasi Aceh Sinergi Seluruh Elemen Penegakan Syariat Islam di Aceh, Termasuk Perhotelan
![]() |
Pengurus Persatuan Generasi Aceh bersama GM Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Budi Syaiful. Foto: Ist. |
Banda Aceh - Generasi muda Aceh bersama seluruh elemen masyarakat termasuk pihak perhotelan di Aceh berupaya sinergi untuk penegakan syariat Islam, melalui upaya mempererat silaturrahmi dan kerjasama yang baik, Jumat (2/10/2020).
Lewat even podcast online season X, anak-anak muda Aceh yang tergabung dalam Persatuan Generasi Aceh mengadakan sesi bertajuk 'Grebek' Hermes Palace Hotel Banda Aceh dengan tema "Cara Perhotelan dalam Mendukung Syariat Islam di Aceh", kegiatan ini menghadirkan Budi Syaiful selaku General Manager (GM) Hermes yang baru.
Acara silaturrahmi perhotelan tersebut dibawakan oleh Aulia Fahmi di Hermes. Selaku koordinator kegiatan, Sulthan Alfaraby mengatakan bahwa pihaknya siap untuk bersinergi dengan seluruh elemen dalam penegakan syariat Islam di Aceh dan untuk mewujudkan hal tersebut, tentu dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak.
"Kita siap untuk bersinergi dengan seluruh elemen yang ada dalam hal penegakan syariat di Aceh. Tentunya, untuk mewujudkan hal tersebut pasti dibutuhkan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak", ujarnya melalui rilis media pada Rabu (30/9/2020).
Sulthan Alfaraby juga menambahkan, bahwa tujuan diadakan kegiatan ini adalah demi mempererat silaturahmi dengan berbagai pihak yang berkecimpung dalam Podcast tersebut.
"Kita adakan ini demi mempererat silaturahmi dengan berbagai pihak. Hermes Palace Hotel misalnya, yang identik dengan isu-isu syariat Islam. Namun dalam hal ini, GM Hermes Palace Hotel Banda Aceh juga menyatakan kepada kita bahwa beliau siap dan terbuka kepada siapa saja yang ingin melihat aktivitas di Hermes itu sendiri agar tidak ada opini-opini negatif", tambahnya.
Terakhir, Sulthan Alfaraby juga mengapresiasi langkah pihak Hermes Palace Hotel Banda Aceh atas keterbukaan aktivitasnya kepada publik.
"Ini merupakan suatu hal yang bagus, kita mengapresiasi. Di sisi lain, keterbukaan informasi terkait aktivitas perhotelan merupakan wujud untuk membangun opini-opini positif kepada publik, bahwa hotel modern, apalagi di Aceh, itu tidaklah seperti yang dipikirkan oleh orang-orang kebanyakan. Dalam hal ini, kita mendukung setiap perhotelan yang transparan dan tentunya menegakkan syariat Islam di Aceh", tutup aktivis mahasiswa UIN Ar-Raniry ini.
Tidak ada komentar