Tentang Pak Salam Pasar Pagi; Jurkam Sebelum Menang Salam, Setelah Menang Pemilu Wassalam
![]() |
Pak Salam Pasar Pagi. (Foto: www.facebook.com). |
Oleh: Riska Anggraini
Banyak yang membagikan foto-foto Pak Salam Pasar Pagi di media sosial. Beberapa oposisi Plt Nova Iriansyah seperti Syakya Meirizal pernah menggunakan video wawancara dengan Pak Salam, sebagai medium protesnya untuk penguasa Aceh hari ini.
Pak Salam dulu saat kampanye merupakan salah satu jurkam Irwandi-Nova, tetapi nelangsa sekali hari ini nasibnya telah ditelan debu jalanan.
Walau foto dan videonya sering dibuat sebagai bahan untuk lucu-lucuan, justru kerap melihat Pak Salam dengan hati yang kelu.
Pak Salam ini adalah seniman rakyat. Dia merekam seluruh dinamika sosial rakyat Aceh dan memparodikannya dalam komedia. Pak Salam sering tampil dalam film-film komedi Aceh.
Biasanya dia menjual sendiri keping-keping DVD ini di kaki lima, di Jalan Tgk Chik Pante Kulu. Beberapa tahun belakangan, seiring meledaknya trend streaming dan media sosial, DVD menjadi tidak laku lagi, dan Pak Salam kehilangan penghasilan.
Meski demikian, dia memiliki hati yang kuat. Semangatnya selalu pasang, pantang putus asa. Malam hari raya, dia menjual mainan anak-anak. Di hari-hari biasa terkadang dia berdagang daster dengan pemasukan yang tak seberapa.
Jika pemilu, dia diajak menjadi jurkam.
Di tangan para politisi, akhirnya ia menemui pengkhianatan. Saat berkampanye kepada calon penguasa dia dieksploitasi. Saat tiba masanya dia kecewa kepada penguasa yang dia menangkan dahulu, di tangan oposisi dia juga kembali mengalami eksploitasi.
Begitulah nasib rakyat. Kemerdekaan hanya milik oligarki dan para elit. Rakyat dianggap ternak, yang terus dieksploitasi.
*Penulis adalah warga Banda Aceh.
Tidak ada komentar