Berada di Aceh Jaya Prof Teuku Abdullah Sanny Dititipi Pesan untuk Jokowi

Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M. Sc saat menyampaikan
presentasi berkait kebijakan pembangunan di Aceh Jaya, Selasa (22/12/2020).

Aceh Jaya – Usai mengikuti Peresmian Monumen Deklarator Aceh Jaya di Calang, Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc selaku putra Aceh yang berkiprah di Ibu Kota Indonesia mendapatkan berbagai titipan pesan dari para pejabat setempat termasuk dari Wakil Bupati Aceh Jaya  Tgk Yusri S, Selasa (22/12/2020).

Wabup Aceh Jaya, Yusri didampingi Bupati Aceh Jaya, Drs. Irfan TB menyebutkan kegelisahan yang mendalam terkait pengelolaan lahan (Lahan HGU) di Aceh khususnya Aceh Jaya.

Melihat komunikasi yang baik tokoh Indonesia asal Aceh, Prof. Sanny dengan Presiden Jokowi, Yusri menitip pesan berupa upaya menggugah potensi lahan di Aceh Jaya agar lebih terperhatikan melalui adanya kebijakan lebih signifikan oleh Pemerintah Indonesia.

Kekhawatiran wabup, Yusri, bahwa semula tanah HGU tersebut milik perusahaan nasional yang telah berakhir masa pemberian izinnya namun demikian di lapangan, secara hukum, status HGU tersebut sampai saat ini belum bisa dikerjakan oleh petani karena belum adanya kejelasan statusnya.

Selain itu, tokoh sekaligus Ketua Masyarakat Aceh Jaya Banda Aceh (IKAJAYA), A. Malik Musa, SH. M. Hum untuk mempermudah transportasi Aceh Jaya, ide dibangunnya terowongan menembus gunung Paro, Kulu maupun Gereute yang sempat disampaikan ke media, sepatutnya dapat direalisasikan.

Maksudnya demi meningkatkan aktifitas perekonomian melingkupi 8 (delapan) kabupaten/kota di wilayah pesisir pantai Barat-Selatan.

Pria kelahiran Ligan Aceh Jaya, Malik, dirinya yang selaku putra daerah juga mengharapkan agar Pelabuhan Calang, Aceh Jaya dapat dikembangkan menjadi prasarana untuk menjadi pusat perdagangan ekspor-impor di wilayah kawasan Barat-Selatan Aceh (Barsela).

Semangat pembangunan di kawasan Aceh khususnya Aceh Jaya menurut Prof. Sanny perlu terus didorong dengan cara pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM di Aceh Jaya, hal tersebut sepatutnya diprogramkan secara baik dan berkesinambungan mengingat dampak kemajuannya SDM tidak bisa secara diukur secara instan hasilnya.

"Kita butuhkan sains dan teknologi sebagai terobosan dalam upaya membangun wilayah, apapun keterbatasan di wilayah, dengan penguasaan teknologi maupun sains kemajuan bangsa lebih dimungkinkan,

karenanya, para generasi dan pemangku kepemimpinan perlu mengedepankan relevansi kebijakan pembangunan melalui aplikasi teknologi masa kini," Ungkap Prof. Sanny di hadapan para tamu dan para deklarator pembentukan Kabupaten Aceh Jaya.

Selama sepekan, Prof. Sanny melakukan tour Aceh, pada awal pekan ini, dirinya memulai dengan kunjungan ke Aceh Jaya, Calang selanjutnya bergerak ke Aceh Pidie. 


Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.