Proses Dunia Hasilkan 2,25 Milyar Cangkir Kopi Perhari



Oleh: Wiwin

Kopi adalah budaya dan sekaligus produk konsumsi, namun dalam pengolahannya, kopi pasca panen di ladang persemaian hingga panen tiba terdapat proses yang tidak sederhana sehingga mencapai 2,25 milyar cangkir di dunia perharinya saat ini.

Menghasilkan secangkir kopi yang nikmat bukanlah hal yang mudah. Pasca melalui proses yang panjang dari mulai mempersiapkan lahan, menanam, merawat, hingga proses memanen, pengolahan kopi tidak cukup sampai di sini, masih ada proses-proses selanjutnya yang harus kita ketahui. 

Para petani kopi pasti memahami kapan kopi siap dipanen, kopi dapat dipanen ketika sudah  berusia sekitar 2.5 tahun dihitung mulai dari proses penanaman, ditandai dengan buah kopi yang berwarna merah terang.

Pasca panen kopi harus segera diolah agar tidak terjadi perubahan kimia, pertama  kopi dimasukan ke dalam mesin penggilingan, guna memisahkan antara biji kopi dengan kulit kopi agar memudahkan proses pencucian.

Setelah dicuci kopi dijemur di bawah terik matahari secara langsung, dengan beralaskan terpal atau tenda sebagai alas penjemuran dan untuk menghasilkan green bean, para petani dengan telaten membolah-balik kopi agar kering dengan merata.

Penjemuran kopi di bawah sinar matahari ini berlaku untuk kopi yang diproses secara biasa atau semiwashed, sedangkan untuk kopi special dijemur di dalam dry house.

Kemudian setelah menjadi green bean ,masuk kedalam proses penyangraian, ada dua metode penyangraian, pertama dengan cara roasting, kedua dengan cara manual.

Wiwid Mulyono seorang Pengolah Kopi di Cafe Kopi Cawis mengungkapkan, sebelum adanya alat roasting atau alat penyangraian biji kopi, dahulu untuk menyangrai  kopi menggunakan metode manual atau sangria alami.

Salah satu faktor penyebabnya yaitu dikarenakan ada berbagai hal yang membuat kopi itu kurang menarik, seperti banyaknya qukers atau scoring pada biji kopi maka terciptalah alat roasting kopi, setelah di roasting maka biji kopi perlu diresting.

Menurut Rian Sigit Wiranto bagian pemasaran kopi, metode tubruk merupakan hal yang lumrah dikalangan penikmat kopi, karena pada metode ini segala karakteristik dari kopi akan muncul, seperti aroma, citarasa asam, pahit, manis dan lain sebagainya. 

Setelah itu barulah biji kopi yang telah disangrai ditumbuk, digiling atau di bubukkan (greender), tahap terakhir adalah penyeduhan kopi.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.