Inisiatif PNA Sudah Tepat, Memasukkan Nama Muhammad Nazar

 

Banda Aceh - Terkait siapa figur dan bagaimana kriteria wagub Aceh sisa masa jabatan yang ideal, Abdullah Kluet, Ketua Sekber Irwandi -Nova  Aceh Selatan yang biasa disapa Dolah, menyatakan apa yang dilakukan Ketua umum PNA, Irwandi Yusuf beserta jajarannya yang memasukkan nama Muhammad Nazar, S.Ag, mantan Wagub Aceh itu, sudah tepat.

“Saya katakan tepat karena ada nama mantan wagub Muhammad Nazar yang memang layak, berpengalaman, teruji dan bahkan jasanya dalam perjuangan Aceh juga besar,” tandasnya kepada koranaceh.net, Rabu 3 Februari 2021 melalui pesat WhatsApp.

“Jika saja tak ada nama bang Nazar yang sering disapa wagub senior itu, mungkin reaksi publik masih adem ayem saja dan proses pengisian jabatan wagub itu tak banyak disorot, karena nama-nama yang beredar sebelumnya memang belum pantas, tak ada daya tarik, juga belum sanggup untuk memikul beban tugas setingkat jabatan wagub Aceh, dengan sisa masa jabatan yang singkat, katanya.

Beban Aceh yang berat, legitimasi sosial politik terhadap gubernur Nova yang rendah dan segala kompleksitas lainnya di daerah kita ini yang justru butuh figur selevel kemampuan bang Muhammad Nazar. Kalau bicara hawa (keinginan) menjadi wagub ya banyak, saya pun hawa dan ingin tapi kan saya belum berpengalaman dan teruji untuk jabatan itu,” katanya.

“Kita dan kawan-kawan respek dengan inisiatif PNA dan memasukkan nama Muhammad Nazar yang sudah pernah menjadi wagub yang riil periode 2007-2012. Kami juga tahu, BW (Bang Wandi: panggilan kepada Irwandi Yusuf) selaku ketua umum PNA tidak mengizinkan kak Ati (istrinya Irwandi) dan bang M (panggilan untuk M. Zaini, adiknya Irwandi) mengisi pos wagub yang kosong itu.

Juga tidak memaksakan pengurus atau kader internal PNA menjadi cawagub. BW itu seorang pejuang seperti bang Nazar SIRA juga dan lebih mementingkan kepentingan Aceh, pembangunan dan perdamaian dengan segala komplikasinya yang ada,” ujar Abdullah.

Kalau seandainya PNA dan BW memaksakan harus dari kalangan keluarga dan kader partai, justru itu tidak sesuai dengan prinsip demokrasi dan konstitusi negara yang berlaku. Terlebih jika dikaitkan dengan kebutuhan serta kepentingan pembangunan tadi, jujur saja memang belum ada yang layak selain nama mantan wagub Muhammad Nazar, katanya

“Kemenangan Irwandi-Nova itu mayoritas dari suara yang bukan bahagian dari partai pengusung, bukan menang karena suara keluarga para kandidat dan tidak akan cukup juga suara kader partai pengusung,” tambah Abdullah.

“Maka saya katakan dan dimana-mana saya coba memancing diskusi tentang pengisian pos wagub itu dan figurnya, semuanya sepakat dan tak ada yang membantah bahwa Bang Nazarlah yang paling ideal dan gubernur Nova pasti akan terbantu banyak dengan kehadirannya sebagai wagub,” ungkapnya.

“Jika pos itu diisi secara sembarangan dengan figur yang belum teruji belum berpengalaman dalam urusan pemerintahan, itu bukan hanya tidak bermanfaat untuk Aceh, tapi juga bikin malu Aceh di tingkat nasional dan keadaan Aceh akan tambah sakit.

Kalau sudah ada aset yang ideal, sangat mampu, cerdas dan berpengalaman, untuk apa memaksakan yang sama sekali masih belum siap, belum berpengalaman dari banyak sisi selain hanya sekedar ingin jabatan,” tambahnya.[]


Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.