Aceh Harus Mampu Promosi Wisata, Bukan Event Minus Greget
Banda Aceh - Promosi kepariwisataan Aceh patut menjadi perhatian bersama, guna meningkatkan kualitas kinerja dunia pariwisata Aceh, kemampuan promosi mestinya dilakukan secara tepat, event yang dilakukan selama ini kurang greget, Minggu, (21/2/2021).
Pembukaan agenda promosi pariwisata di Aceh oleh Pemerintah Aceh sudah dimulai, sebuah event penanda perjalanan promosi Aceh untuk dunia telah mengawali kinerja baru pemerintah saat ini, namun event harus mampu menjadi promosi.
Sepanjang tahun 2020, Pemerintah Aceh telah menghentikan setidaknya hampir seluruh agenda even seni, budaya, pariwisata dan sebagainya sebagai imbas pandemi Corona Virus (Covid-19), agenda promosi nyaris lenyap anggarannya direfocusing.
"Saat ini pemerintah tidak mampu mempromosikan, hanya mampu membuat event yang tidak greget," ungkap Joel Bungalow kepada koranaceh.net.
"Seperti dulu dibuat di Gayo, event Festival Saman yang melibatkan ribuan penari, tapi ketika kita bertanya kepada negeri-negeri target promosi kita, mereka tidak mengetahui adanya festival tersebut" lanjutnya.
Menurut Joel, saat ini tergantung bagaimana sudut pandang pemerintah Aceh khususnya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dalam menggunakan anggaran tanpa ada hasil atau anggaran sedikit tapi hasilnya bagus.
"Kemarin saya sampaikan di rapat undangan Disbudpar Aceh sebuah usulan untuk memanggil semua fotografer dunia, mengundang mereka ke Aceh baik antar wilayah Indonesia, atau kabupaten/kota, beri mereka ruang, mereka memotret dari sudut pandang sendiri," paparnya.
Joel mengungkapkan promosi pariwisata merupakan jalan alternatif untuk memajukan daerah, salahsatunya, apalagi industri pariwisata yang tidak pernah merusak alam.
"Mungkin kalau batu bara akan habis, semen akan habis, jadi sekarang tinggal puing-puing polusi yang tidak dapat kita wariskan, tetapi kalau pemerintah bisa benar-benar fokus terhadap promosi pariwisata, maka akan menambah nilai ekonomi kreatif seperti yang dilakukan pemerintah pusat," lanjutnya.
Selanjutnya tentang edukasi pariwisata, karena bagi masyarakat kita di Banda Aceh sudah memahami tapi ketika kita bergeser ke daerah timur belum memahami, contoh ke Ie Seuum sampah plastik di mana-mana.
"Event besar selanjutnya adalah PON yang akan diadakan di Kota Banda Aceh maka dari itu perlu adanya perubahan dalam mempromosikan pariwisata supaya para wisatawan yang berkunjung akan mengatakan Aceh itu bagus, dan memiliki cita rasa makanan yang enak," tutup Joel. (Editor: Wiwin).
Tidak ada komentar