Harga Kopi Belum Stabil, Mahasiswa Bener Meriah Desak DPRK Keluarkan Regulasi
Mahasiswa Kabupaten Bener Meriah, Yudi Gayo.
Bener Meriah - Harga kopi di Kabupaten Bener Meriah yang sejak pandemi Covid-19 mengalami penurunan drastis dan hingga saat ini belum terselesaikan, membuat Yudi Gayo Mahasiswa Bener Meriah angkat bicara, Minggu (14/2/2021).
Yudi Gayo Mahasiswa Bener Meriah mengungkapkan seharusnya DPRK mengambil langkah untuk membuat regulasi jangka panjang dan melakukan upaya untuk peningkatan produksi kopi.
"Sangat di sayangkan sampai saat ini DPRK Bener Meriah sama sekali tidak mengeluarkan regulasi konkrit terkait persoalan kopi," ujar Yudi Gayo Mahasiswa asal Kabupaten Bener Meriah.
Yudi juga mendesak Pemerintah Aceh untuk menyurati Pemerintah Pusat supaya menambahkan dana tambahan dari APBN dalam pembuatan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).
Pemerintah wajib mengelola sumber daya alam yang ada di Aceh, sebagai mana tertera dalam UUPA tentang perekonomian, bagian ketiga Pengelolaan Sumber Daya Alam pada Pasal 156 Ayat 1,2,3 dan 4 yang mana membuat suatu BUMD untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan agar dapat menghindari permainan-permainan dagang yang dilakukan oleh suatu oknum yang tidak bertanggung jawab.
Harapan Yudi, DPRK Bener Meriah lebih serius mencari solusi jangka panjang untuk para petani kopi, seperti pembuatan BUMD yang nantinya akan menampung, mengelola, memproduksi serta memasarkan hasil produk kopi. (Wiwin)
Tidak ada komentar