Bahas Solusi Kemiskinan Bersama Gubernur Aceh, FORPAK Dorong Tingkatkan Skill Pemuda
Banda Aceh - Forum Pemuda Aceh Kreatif (FORPAK) bahas pengentasan kemiskinan bersama Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T beserta jajaran di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu (17/3/2021).
Sulthan Alfaraby mengungkapkan banyak hal yang dibahas pada pertemuannya bersama Gubernur Aceh, salah satunya mengenai persoalan kemiskinan.
Sulthan Alfaraby menjelaskan salah satu faktor mengapa saat ini pemuda kerap terlibat dalam persoalan narkoba, judi online, dan pengangguran adalah kurangnya skill.
Sulthan menerangkan bahwa mahasiswa, pemuda dan santri, butuh dorongan yang signifikan supaya memiliki daya saing tinggi. Pihaknya juga sepakat akan terjun langsung membenahi masalah ini.
"Insya Allah kita akan mendorong generasi muda agar mempunyai kemampuan digital. Baik itu desain, menulis, editing dan berwirausaha dengan konsep kreatif sebagai solusi untuk meningkatkan ekonomi," ujarnya.
Sulthan Alfaraby juga mengungkapkan FORPAK selama ini telah membuat beberapa gerakan, diantaranya mengadakan pelatihan menulis, pelatihan desain grafis, pelatihan editing video untuk anak muda Aceh serta meluncurkan buku karya sendiri.
"Selama pandemi, kita gencar melakukan pelatihan, baik kepada Ibu Rumah Tangga (IRT) dan anak muda, dengan harapan, teman-teman yang ikut bersama kita nanti bisa keluar dari keterpurukan ekonomi. Kita sendiri telah merasakan manfaat dari skill digital yang kita miliki," tambahnya.
Menurut Sulthan Alfaraby, pemuda yang bermodalkan kemampuan dan terus berinovasi akan mampu mengurangi angka pengangguran di Aceh secara perlahan.
"Dengan modal skill digital, hari ini buktinya kita bisa menghasilkan. Bayangkan, jika kita mampu memberdayakan 1000 pemuda, dan mereka juga bisa berdayakan orang lain,
Kita harap, ini bisa terus menjadi semangat dalam membangun Aceh dari segi kreatifitas pemuda," ungkap aktivis asal Barat Selatan Aceh ini.
Selaku aktivis, Sulthan Alfaraby mengaku akan terus mengkritisi kebijakan legislatif dan eksekutif kedepannya demi terwujudnya jalan keluar yang signifikan untuk berbagai permasalahan di Aceh.
Pertemuan ini pun ditutup dengan penyerahan buku novel karya FORPAK berjudul "Bidadari BEM" yang kini sudah terdata di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia. (Wiwin).
Tidak ada komentar