Jabodetabek Terendam Banjir Akibat Hujan Intensitas Tinggi dan Luapan Air Kali, ACT Bergerak

Banda Aceh – Sejumlah titik di Jabodetabek terendam banjir sebab hujan yang mengguyur sejak Jumat (19/2) malam lalu hingga Sabtu (20/2) pagi ini. Selain hujan, warga menyebut banjir terjadi akibat luapan air dari beberapa Kali di sekeliling tempat kejadian. Tercatat 26 titik di Jakarta tergenang banjir, seperti di wilayah Jakarta Selatan sebanyak 840 warga mesti mengungsi.

Banjir setinggi 100-230 sentimeter juga melanda kawasan Kemang Selatan, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Warga setempat menyebut banjir kali ini merupakan luapan air bah terbesar dan menandingi rekor ketinggian banjir pada Januari 2020 lalu.

Sebanyak tiga pintu air di Jakarta memasuki status siaga 1 atau awas meliputi pintu air Angke Hulu, Karet, dan Sunter Hulu. Kemudian, satu pintu air berstatus siaga 2 yaitu pintu air Manggarai.  Lalu empat pintu air dengan status siaga 3 di antaranya Pesanggrahan, Pasar Ikan, PA Marina, dan Cipinang Hulu. Sedangkan lima pintu air lainnya terpantau siaga 4, yakni Katulampa, Depok, Krukut Hulu, Waduk Pluit, dan Pulogadung.

BPBD Provinsi DKI Jakarta menyatakan setidaknya ada 193 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan, Timur, dan Barat banjir pada Sabtu. Sabdo Kurnianto selaku Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta memaparkan sebanyak 29 RW yang terdiri dari 44 RT, terendam di Jakarta Selatan dengan ketinggian 40-150 sentimeter dan terdapat pengungsi sebanyak 19 jiwa. Sementara di Jakarta Timur, terdapat 50 RW yang terdiri dari 143 RT, terendam dengan ketinggian 40-180 sentimeter dengan total 372 KK atau 1.361 jiwa sedang mengungsi. Di Jakarta Barat, sejumlah 4 RW dan 6 RT turut terendam banjir.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah bersiaga menghadapi potensi banjir yang terjadi di kawasan sejak Jumat kemarin. “Beberapa regu saat ini sudah bersiaga di daerah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Bekasi. Tim sudah dilengkapi dengan alat-alat rescue seperti perahu karet dan armada. Fokus kita saat ini masih kepada evakuasi warga-warga yang terdampak,” ujar Kusmayadi selaku Komandan Tim Tanggap Darurat ACT. Saat ini ACT telah melakukan evakuasi korban banjir dan juga membuka dapur umum serta beberapa unit posko untuk support logistik pengungsi.

Dalam aksinya, tim juga terus dibantu sejumlah cabang ACT dekat lokasi banjir. “Kita berupaya terus memaksimalkan ikhtiar untuk meminimalisir dampak dari banjir kepada masyarakat. Dan kita berharap juga, kondisi ini dapat cepat berlalu dan berangsur pulih kembali,” harap Kusmayadi. Hampir seluruh cabang ACT di berbagai daerah di Indonesia turut bersinergi untuk membantu para penyintas banjir di Jakarta melalui kegiatan galang dana serentak.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.