Literasi Budaya Dalam Memperingati Isra' Mi'raj Di MTsN 1 Sabang


Sabang - Guru-guru, karyawan beserta seluruh siswa-siswi MTsN 1 Sabang laksanakan sebuah tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun kepada masyarakat Aceh saat tiba bulan Rajab, yaitu dikenal dengan kenduri “Teut Apam.

Tradisi ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di akhir bulan Rajab dan sudah berlangsung sejak zaman Kesultanan Aceh Darussalam.

Kepala MTsN 1 Sabang, Sri Nilawati kepada media koranaceh.net, Selasa (16/3) mengatakan, generasi muda harus terus dijarkan dan diingatkan akan budaya-budaya baik yang telah berlangsung turun temurun, kegiatan tersebut juga dilakukan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dalam menyambut bulan suci Ramadhan .

Kegiatan yang diawali dengan lantunan sholawat oleh tim hadrah MTsN 1 Sabang dan dilanjutkan oldengan pembacaan surah Yasin oleh seluruh guru dan siswa siswi, kemudian tausyiah Isra' Mi'raj oleh Ustadz Jamal Al Fajri, S.Ag.

Setelah serangkaian acara pembuka, masuklah ke acara puncak yaitu "teut apam", prosesi pembakaran apam dilakukan per kelas dan hasil akhir akan dinilai oleh tim juri yang diambil dari Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Sabang.

Ketua MAA Kota Sabang Tengku Sulaiman dalam sambutannya menjelaskan sejarah tradisi kenduri teut apam dan disimak baik oleh seluruh siswa siswi di sekolah itu.

Dirinya merasa bangga dengan sekolah MTsN 1 Sabang yang telah ikut melestarikan kegiatan budaya yang dilakukan turun temurun itu.

"Alhamdulillah di Sabang ini, MTsN 1 Sabang merupakan pencetus teut apam di tingkat sekolah dan sekolah MTsN 1 Sabang pula yang pertama kali mengadakan acara seperti ini, papar Tgk Sulaiman selaku ketua MAA Kota Sabang.

Siswa siswi tampak sangat antusias mempersiapkan dan mengikuti acara ini. Bahkan wali murid juga turut berpartisipasi. Salah satu wali murid kelas Abu Bakar bernama Tasya membantu dalam proses pembuatan adonan apam. "Membuat adonan apam ini susah susah gampang, harus didiamkan dulu beberapa saat, sudah saya ajarkan ke Tasya, nanti Tasya akan jelaskan ke teman teman yang lain" kata Ibunda Tasya.

Kegiatan ditutup oleh penilaian dari 5 orang juri, tak lupa para juri bertanya seputar tradisi dan proses pembuatan apam, sehingga nantinya setelah dimasak cita rasanya nikmat dan enak saat dimakan. (Rilis: Latifa Sahara guru MTsN 1 Sabang)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.