Hadiri Aceh Film Festival 2022 Ketua Prawita Genppari Aceh Apresiasi Sineas Muda Aceh

Suasana menonton film dalam even Aceh Film Festival 2022, Senin (26/9/2022).

Banda Aceh -
Perfilman Aceh kembali bergerak, Disbudpar Aceh dengan dukungan ADOC juga berbagai komunitas film di Aceh melaksanakan Film Festival 2022 dengan beragam sesi, Ketua Prawita Genppari Aceh Iskandar S. Sos, M. Si apresiasi upaya para sineas muda Aceh melaksanakan program festival film Aceh selama lima hari, Senin (26/9/2022).

Aceh Film Festival 2022 dimulai sejak tanggal 24 s.d. 28 September 2022, di antara program yang dilaksanakan adalah sesi menonton dan mengapresiasi hasil tontonan lewat diskusi langsung di lokasi Venue Aceh Film Festival 2022 Eks Garuda Theater, Kampung Baru Banda Aceh.

Selain menonton film Aceh (berbahasa Aceh), pengunjung di lokasi juga diberikan edukasi dan kesempatan bertanya dan berdiskusi dengan para pelaku seni film Aceh. Program kali ini, panitia justru memulai dengan aktifitas yang menyokong kemampuan di bidang film.

Dua bidang edukasi film yang telah dilaksanakan adalah edukasi dari wilayah keaktoran, panitia mendapuk Risnu Wikana aktor film nasional sebagai narasumber bidang tersebut, berlangsung di kawasan Lhoknga berlokasi samping Joelbungalows Restoran Pantai.

Di bidang Keaktoran Film, panitia mengundang tokoh perfilman nasiona Garin Nugroho untuk memberi informasi yang bersifat edukatif dengan nama program Masterclass Kelas Penyutradaraan.

Penyelenggaraan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Aceh Documentari ADOC, didukung para sponsor: Sekolah Musik Moritza, Devata Film, FPS (Film Portal Session), PS (Pasantren Sinema), Gunsmopic Studio, juga Ziarah Tanah Serambi Series yang turut menyukseskan sepanjang penyelenggaraan.

Hadir di Senin, 26 September 2022 sore sejumlah 20 lebih pengunjung yang menonton karya Suloh, Puing Paling Sunyi film yang digarap oleh sineas Aceh.


Iskandar S. Sos, M. Si Ketua Prawita Genppari Aceh dan Akbar Rafsanjani perwakilan panitia Aceh Film Festival 2022

Unsur pengunjung antaranya; para aktor muda, kalangan Farmasi, civitas akademika dari UIN Ar-Raniry, Unsyiah,, dari kalangan Devita Film, Komposisi, IMM, AGA, ADOC, NAD Visual, People Labs, Krituroe, Skema.

Saat ditemui di lokasi Venue Aceh Film Festival, Akbar Rafsanjani ketika mendampingi tamu undangan dari berbagai pihak termasuk Iskandar menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran dan support nyata publik pencinta film di Aceh sepanjang program Aceh Film Festival 2022 berlangsung. 

Aktris Film Aceh Cut Ratna ditemui di lokasi menyampaikan kehadiran dan animo publik pencinta film di Aceh terus berkembang, hal ini menambah semangat para aktor-aktris film Aceh. Meskipun film Aceh masih banyak hal yang harus terus ditingkatkan dari beragam sisi.

"Saya ikut dalam garapan dua film yang ditayangkan sore ini, Suluh dan Puing Paling Sunyi, berperan sebagai tokoh utama di kedua film tersebut, bagi saya sangat luar biasa, apalagi tantangannya berbeda-beda di kedua film ini, di Puing Paling Sunyi, film ini paling menantang, karena harus memerankan tokoh depresi, kehilangan suami yang tertembak mati di depan mata, tantangan membawakan sisi keaktoran," ungkap Cut Ratna.

Di dalam proses menonton, Iskandar mengaku kualitas film Aceh kian bagus dan layak kepada para penonton menunggu film-film di masa depan, pertimbangan pentingnya nilai edukasi dalam upaya prospektif industri di bidang film sangat dimungkinkan.

"Sudah saatnya film Aceh menjadi tuan di rumahnya sendiri, kreatifitas kaum muda Aceh di film kita support, kita hadir menonton dan mengapresiasi," jelas Iskandar.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.