Hari Ketiga Demo Penolakan BBM Diwarnai Kericuhan
Banda Aceh – Ribuan Mahasiswa Aceh kembali menggelar demo
lanjutan penolakan kenaikan BBM, kali ini aksi dilakukan ribuan mahasiswa UIN
Ar-Raniry di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengalami kericuhan,
Rabu (7/9/2022).
Aksi demo hari ketiga yang dilakukan
para mahasiswa sempat berlangsung ricuh lantaran awalnya tidak diizinkan masuk
ke dalam gedung DPRA oleh pihak kepolisian.
Polisi hanya mengizinkan 10 perwakilan untuk masuk namun masa saling dorong dengan aparat kepolisian dan merusak pagar serta papan bunga yang berada di depan gedung DPRA terbakar dan rusak.
Suasana depan Gedung DPRA-Banda Aceh
saat upaya rekonsiliasi pelepasan mahasiswa yang ditahan,
Rabu (7/9/2022).
Tidak hanya itu masa juga sempat saling lempar hingga akibat
kericuhan tersebut Polisi mulai menembakkan gas air mata untuk melerai massa.
Hingga sore hari Pukul 16.30 WIB mahasiswa masih bertahan di
lokasi aksi lantaran terdapat dua mahasiswa yang ditahan akibat dari kericuhan.
Sejumlah Aparat dan Mahasiswa mengalami luka-luka
Saat ini proses pengembalian mahasiswa sedang berlangsung di Gedung DPRA.
Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi
menaikkan harga BBM bersubsidi, pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000
per liter, solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liternya.
Kenaikkan BBM berimbas pada kenaikan tarif lainnya seperti ongkos transportasi antar daerah.
Hingga berita ini ditayangkan petugas keamanan terus siaga di depan Gedung dengan menyiapkan 2 mobil
water canon dan 1 mobil damkar.
Tidak ada komentar