Iskandar; Empati C-Four Gugah Para Pihak

Iskandar, S. Sos, M. Si saat kunjungan tali kasih C-Four bersama LSM Kombes. Sabtu (11/3/2023).

Banda Aceh - Iskandar bersama komunitas sosial kunjungi C-Four (Children Cancer Care Community) Aceh, LSM yang menangani penderita kanker, leukimia juga penderita penyakit ganas mematikan lainnya tersebut telah banyak memberikan pelayanan dampingan sebagai rumah singgah bagi para pasien yang umumnya berusia dini, Sabtu (11/3/2023).

Didirikan oleh Ratna Eliza sejak 2014, peran C-Four kian dirasakan makna besarnya bagi para pasien juga keluarga mereka yang sedang menjalankan proses perobatan di Kota Banda Aceh.

"Sore jelang siang ini kita kunjungan ke C-Four atas prakarsa rekan-rekan Kombes; niat silaturrahmi telah lama sebenarnya, namun baru saat sekarang bisa tersampaikan, kita bersama ingin momen empati dan menggugah para pihak termasuk pemerintah juga non pemerintah dapat terus mendukung keberadaan C-Four yang sangat penting nilainya bagi Aceh, khususnya Kota Banda Aceh," gugah Iskandar.

Iskandar, Ketua Prawita GENPPARI Aceh yang juga memiliki kiprah di berbagai lembaga sosial, seni maupun budaya dalam kesempatan berdialog langsung dengan para pasien yang menetap di rumah singgah C-Four mengaku sangat haru mendengar kisahan para penyintas kanker sebagaimana yang disampaikan salah seorang pendamping C-Four.

Iskandar, S. Sos, M. Si bersama pasien rumah singgah C-Foor, Sabtu (11/3/2023).

"Sepatutnya pemerintah, stakholder serta para relawan sosial juga kesehatan dapat terus membuka kesempatan bagi peranan C-Four ini, apalagi mengetahui beberapa pasien dari daerah datang ke Banda Aceh untuk pengobatan yang minim anggaran, keluarga mereka tentu sangat berharap perhatian nyata semua pihak," ungkapnya.

Melalui kunjungan tali kasih Kombes dan rekan-rekan ke C-Four yang juga menyerahkan titipan bantuan sembako, uang saku bagi para pasien kanker yang menetap di C-Four. Kehadiran kunjungan tersebut membuat para pasien dan keluarga terhibur, canda tawa dan berbagi kisah setidaknya memberikan ruang lega sesaat, pada saatnya para pasien kembali menghadapi perjuangan hidup-mati akibat penyakit yang diidap mereka.