Seni Rupa Aceh; Manfaatkan Lahan Strategis Zona Wisata Aceh


Pelukis Iswadi Basri, berdomisili di Banda Aceh. https://linktr.ee/iswadibasri

Banda Aceh - Seni rupa Aceh memerlukan zonasi yang relevan bagi pertumbuhan dan berkembangnya; karya seni rupa, konten-konten yang juga berkait langsung dengan zonasi karya yang dilukis, dikreasikan juga berkaitan erat, karenanya dengan memanfaatkan lahan strategis wisata Aceh, kiranya dapat menjadi salah satu terobosan di Aceh untuk melahirkan berbagai kompleksitas positif seni budaya di Aceh, Rabu (15/3/2023).

Iswadi Basri menyampaikan pandangan tersebut via seluler saat wawancara www.koranaceh.id, menurutnya, sudah saatnya semua pihak khususnya Pemerintah Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam merumuskan kebijakan terkait usulan tersebut, lahan wisata yang tersebar di Aceh, Banda Aceh sekitarnya dapat menjadi zonasi strategis bagi sentral pasar seni rupa Aceh, usulnya.

Jika di Jogyakarta, Sentral Pasar Seni Rupa berada di  Malioboro, Jakarta Pasar di Senen depan Graha Budaya sejak Sutiyoso telah menjadi zona pemanfaatan transaksi seni rupa, 

Pasar Blok M, Ngarai Sihanok dsb yang telah pernah ada dapat dikunjungi oleh masyarakat peminat Seni Rupa dari karya-karya pelukis Indonesia, Aceh bagaimana? Tentu perlu satu wahana, tempat, zona pemusatan karya seni rupa Aceh, pasar dan pelaku kreatif dapat saling temu, saling transaksi dalam kaitannya dengan perkembangan seni rupa Aceh.

Berbagai program terkait mempertemukan pasar dengan pekerja seni rupa (seniman rupa) telah pernah diluncurkan, berupa pameran, venue event, stand seni dan lain sebagainya sebagai wadah menunjukkan ke publik beragam karya hasil seni rupa, antaranya; Piasan Seni, Pekan Kebudayaan Aceh, expo juga bazar juga sejenisnya yang sempat memberikan zona transaksi karya seni termasuk seni rupa, pameran-pameran gelar karya seni rupa tetap terus diperlukan demi menggerakkan perkembangan seni Aceh.

"Padahal dunia seni rupa Aceh yang terus berkembang juga telah merambah dunia, pasar seni rupa Aceh di dunia web, blog, kebanyakan anak-anak muda seni rupa Aceh. Konten; huruf, kontributor aplikasi Canva, ilustrator, para pelukis manual mengharapkan penyebaran karya seni rupa secara terus menerus, itu adalah contoh betapa pentingnya zonasi lahan strategis wisata Aceh demi kesinambungan wadah berkarya para seniman kita di Aceh," jelas Iswadi.

Era Olex, Iswadi Basri, Zul MS meski terasa ada pada fase antara perkembangan seni rupa murni via kanvas ke-dan-dari fisik-digital telah mampu menghasilkan beragam karya seni rupa yang masih relevan dengan pasar masa kini seperti; sovenir, desain kaos, tali pinggang, selendang, kain sarung dsb. 

Seiring perkembangan pasar seni rupa yang telah terus merambah dunia digital masa ini, para pelaku seni rupa, tenaga-tenaga kreatif para pekarya seni rupa masuki dunia industri praktis tidak lagi dapat terbentung.

Pasca resesi Eropa, penjualan  kreatif online, bagian jasa masih lemah, dapat saja memenuhi pemesan karya secara terbatas, namun kendala pemasaran dengan korelasi jumlah wisatawan yang datang ke Aceh, melalui menempatkan ruang kreatif yang signifikan bagi kesenian khususnya seni rupa perlu kebijakan, 

Seniman seni rupa juga berkiprah untuk menjadi juri lomba lukis, peristiwa seremonial dan sejenisnya mulai kurang menyokong kebutuhan eksis seniman sebab kurang berkelanjutan.

Namun beda bagi pengusaha yang bergerak melalui UMKM seni rupa,  jika telah memiliki usaha kreatif dalam bentuk rumah produksi karya seni, dapatlah lebih siap menghadapi segala kondisi ekonomi, utamanya untuk jenis craft yang telah diproduksi massal, tentu mereka dapat lebih bertahan dalam menghadapi resesi atau situasi kebutuhan hidup yang kian sulit diprediksi gejalanya.

"Iswadi mengharapkan dunia seni rupa Aceh dapat terus bergerak tumbuh meski dalam himpitan dan tantangan dunia hari ini dalam suasana resesi, pasca pandemi, harapan kami seniman rupa Aceh," Pengarah Apotek Warna.

Seni rupa dalam masyarakat merupakan uji bagi karya seni rupa pendidikan, bagaimana memanfaatkan dinding untuk edukasi, lahan-lahan pelukis untuk melibatkan karya seni rupa Aceh dapat terus berkiprah, 

kerjasama dengan para distributor merk cat, kebijakan pemda setempat dalam mengayomi keinginan berkarya para pekerja kreatif seni rupa dapat menjadi pola yang estafet, jangan berhenti dan bubar.

Taman-taman wisata, zona wisata sebaiknya merupakan point permanen, itu akan menjadi ruang kemajuan seni rupa, konsep karya yang lebih menarik diharapkan dapat hadir lebih membuka diri dengan penerapan kualitas dan kuantitas karya seni rupa Aceh dengan memanfaatkan lahan strategis wisata Aceh.

"Melihat positifnya ke depan, perlu ruang berkarya bagi para seniman rupa Aceh, meski apapun kondisi yang melatari tumbuh kembangnya seni budaya kita, suatu pemusatan lahan pasar seni rupa harus segera jadi pertimbangan bagi dinas pemerintah terkait untuk mewujudkannya," tutup Iswadi.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.