Temu Sastrawan; Balai Bahasa Aceh Gugah Peran Menjaga Proses Kreatif

Balai Bahasa Provinsi Aceh adakan Temu Sastrawan Aceh, diskusi dan 
buka puasa bersama, Kamis (13/4/2023).

Banda Aceh -
Menjaga proses kreatif bersama sastrawan di Aceh dilaksanakan dalam bentuk diskusi, dengar pendapat juga ditutup agenda buka puasa bersama dikemas dan difasilitasi oleh Balai Bahasa Provinsi Aceh, Kamis (13/4/2023).

Sekitar 30-an sastrawan Aceh terlihat bersemangat mengikuti serangkaian pertemuan Temu Sastrawan Aceh yang turut dihadiri sekaligus dibuka oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh Drs. Umar Solikhan, M. Hum didampingi Ketua Pelaksana, Ibrahim Sembiring, SS berlangsung hangat dalam momentum silaturrahmi dengan tema 'Peran Balai Bahasa Provinsi Aceh Menjaga Proses Kreatif Pascapandemi' di Aula Balai Bahasa Provinsi Aceh.

Melalui momentum pertemuan sastrawan Aceh dengan Balai Bahasa Aceh pada sore Kamis, 13 April 2023 mulai pukul 16.45 WIB sampai selesai tampak dimanfaatkan maksimal oleh para peserta tanpa kecuali panitia dari Balai Bahasa juga berkesempatan menyampaikan saran maupun kritik membangun guna menjadi masukan bagi program Balai Bahasa.

Hadir antaranya; Mohd. Harun, Budi Arianto, Herman RN, Fauzan Santa, Wina SW1, Saiful Bahri, Sulaiman Tripa, Farizal Sikumbang, Delia Rawanita, Medya Huss, M. Yusuf Bombang, Zulfikar Kirbi, Djamal Sharief, Siti Rafidah Hanum, Muhadzier M. Salda, Radhia Humaira, Hidayatullah Habibie, Adam Zainal, Hendra Kasmi, Syukri Isa Bluka Teubai, Mahdalena, Muhrain, Aslinda Lubis, Siti Masyitah, Novizal.

"20 tahun lebih sastrawan Aceh tidak berkumpul, momentum kali ini buat saya sangat penting, berupa wujud keseriusan dan harapan sinergi antara Balai Bahasa Aceh dengan sastrawan Aceh," ungkap Azhari Ayub saat menyampaikan sambutan sekaligus pemantik diskusi peserta.

Berbagai isu dibahas dan ditanggapi berkaitan dengan peranan yang bisa dilakukan antara sastrawan Aceh dengan pihak Balai Bahasa Provinsi Aceh, terutama terkait menjaga proses kreatif pascapandemi. Balai Bahasa menghimpun berbagai masukan yang disampaikan sastrawan Aceh untuk selanjutnya diramu dan tidak tertutup kemungkinan untuk dijadikan program balai pada tahun ini.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.