Musyda Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Ajang Persiap Diri Era Global
Mewakili PJ Walikota Banda Aceh, Iskandar, S. Sos, M. Si buka Musyda Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah, Minggu (11/8/2024).
Banda Aceh - Momentum Musyda Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah sebagai ajang Mempersiapkan diri hadapi tantangan era globalisasi dan polarisasi, Minggu (11/8/2024).
Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah melaksanakan Musyawarah Daerah bertempat di Aula Lt.IV Gedung Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Banda Aceh.
Kegiatan Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah ke-XVIII dan Nasyiatul Aisyiyah ke-IX dengan Tema "Pemuda Negarawan, Harmoni pembangunan Kota Banda Aceh".
Dibuka oleh Ketua Daerah Muhamadiyah Banda Aceh Drs.Tarmizi Gadeng Msi yang juga dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah.
Turut hadir Ketua Pemuda Wilayah Muhammadiyah Aceh, Staf Ahli Walikota Banda Aceh Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum, Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah, Polresta Banda Aceh dan perwakilan Ormas Pemuda.
Mewakili PJ Walikota Banda Aceh, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum, Iskandar S. Sos MSi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muhammadiyah merupakan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa jasa dan kontribusi Muhammadiyah sejak masa perjuangan sampai saat ini sangatlah besar bagi bangsa dan negara ini," ungkap Iskandar.
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh KH Ahmad Dahlan, usianya sudah mencapai 112 tahun
Telah banyak sekali kader Muhammadiyah menempati posisi strategis baik di pusat maupun daerah, ini menunjukkan kapasitas intelektual kader Muhammadiyah tidak diragukan lagi.
Menurutbya, tema Pemuda Negarawan, Harmoni Pembangunan Kota Banda Aceh di momen Musyda tentu mempunyai makna yang cukup dalam.
"Diharapkan bahwa pemuda Muhammadiyah harus bisa menghadapi tantangan ke depan yang jauh lebih berat, dan juga harus bersifat inklusif
bukan hanya berorientasi internal tapi keberadaan Pemuda Muhammadiyah harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, juga keselaran dan kolaborasi dalam pembangunan Kota Banda Aceh," imbuhnya.
Tantangan dihadapi pemuda di era globalisasi dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, belum lagi terjadi polarisasi di berbagai sektor, seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya.
"Untuk menghadapi itu semua pemuda Muhammadiyah mulai sekarang harus bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan tersebut kalau tidak kita akan tergilas dengan perubahan peradaban tersebut," lanjutnya.
Oleh karena itu Pemuda Muhammadiyah harus Inspiratif, produktif dan transformatif sehingga bisa menjawab seluruh tantangan.
Waktu ke depan kian dekat dengan akan adanya dua event penting yang harus dilaksanakan yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung pada September dan Pilkada baik gubernur maupun walikota/bupati pada November 2024.
"Tentu kedua event ini akan memberikan nuansa tersendiri, mari kita jadikan Kota Banda Aceh sebagai kota yang ramah dalam menerima tamu.
Seperti halnya pepatah Pemulia Jamee adat Geutanyoe, sehingga akan memberikan citra yang baik bagi atlit, official dan tamu yang akan berkunjung ke tempat kita," anjurnya.
Begitu juga dengan Pilkada yang dinamikanya sudah mulai terasa, semua lini sektor saling menjaga sehingga menciptakan suasana yang sejuk dan kondusif dan jauh dari polarisasi politik.
Dengan demikian, menurut Iskandar, Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat mengambil peran dan menjadi garda terdepan untuk menjaga agar selalu kondusif.
Begitu juga dengan Nasyiatul Aisyiyah sebagai sayapnya wanita Muhammadyah, perannya teruslah mengobarkan dakwah untuk para wanita, sehingga nanti diharapkan akan menumbuhkan wanita-wanita pemikir yang cerdas, inspiratif, kontributif dan transformatif yang dapat mengembangkan visi dan misi Muhammadiyah yang berazaskan Al-Qur'an dan As-suna.
Mewakili Pemko Banda Aceh, Iskandar juga memberikan semangat dan ucapan selamat bermusyawarah.
"Semoga akan terpilih Ketua Pemuda Muhammadiyah Banda Aceh periode selanjutnya, dengan program dan kegiatan yang berorientasi pada masyarakat dan mendorong akselerasi pembangunan di Kota Banda Aceh," pungkasnya.
Tidak ada komentar