Gabungan Petugas dan Masyarakat Berjuang Memadamkan Kebakaran Hutan di Aceh Barat
![]() |
Sejumlah warga melihat lahan di kawasan lahan gambut Gampong Deah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.(Foto: Antara Foto/Syifa Yulinnas) |
Aceh Barat - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, sejak Kamis, 24 Oktober 2024. Hingga kini, api telah menghanguskan lahan seluas 8 hektar, termasuk area milik Dayah Arraudhatun Nabawiyah dan lahan warga setempat.
Sejumlah petugas dari Polsek, Koramil, dan BPBD, bersama masyarakat, bergerak cepat untuk memadamkan api di Gampong Deuah. Mereka menggunakan mesin pompa air milik warga untuk mempercepat proses pemadaman. Kapolsek Samatiga, AKP Alpon Lumbanraja, menjelaskan, "Begitu muncul hotspot di aplikasi, kami langsung berkoordinasi dan melakukan pengecekan lokasi."
Namun, pemadaman tidaklah mudah. Kapolsek mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi, seperti "lahan gambut yang kering, angin kencang, dan sulitnya akses jalan." Selama proses pemadaman, tim harus melakukan penyekatan untuk mencegah api menjalar ke area lain. "Saat kebakaran, angin cukup kencang, sehingga setiap personel harus berhati-hati dan selalu berkoordinasi."
Pada sore hari, upaya pendinginan dihentikan sementara. Kapolsek menambahkan bahwa jarak lokasi yang jauh dari pemukiman serta kondisi medan yang berbahaya menjadi pertimbangan. "Selama beberapa jam kami berjibaku dengan api, kami bersyukur api dapat dikendalikan berkat kerja keras semua pihak. Namun, untuk keseluruhan, kami akan kembali esok hari,” ujar Kapolsek.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, mengonfirmasi bahwa titik api pertama kali terdeteksi di Desa Deuah. BPBD langsung merespons laporan masyarakat dan mengirimkan tim untuk mengecek dan memadamkan api. "Operasi pemadaman melibatkan tim gabungan dari BPBD, Polres Aceh Barat, Kodim 0105, KPH Wilayah IV Meulaboh, serta Koramil dan Polsek Samatiga," jelasnya.
Ronal mencatat pemadaman membutuhkan berbagai alat pendukung, termasuk dua unit kendaraan dan beberapa mesin pompa. "Kami menggunakan drone untuk memantau perkembangan titik api dari udara," tambahnya. Sampai saat ini, tim berhasil memadamkan sekitar 15 persen dari luas lahan yang terbakar.
Meskipun titik api jauh dari permukiman, tim tetap melakukan penyekatan untuk memastikan tidak ada potensi penyebaran lebih lanjut. "Upaya pemadaman ini juga didukung oleh masyarakat yang dengan semangat bekerja sama di lapangan," tutup Ronal.
Dengan kerja sama antara petugas dan warga, harapan untuk mengatasi karhutla terus ada, dan mereka akan melanjutkan upaya pemadaman keesokan harinya.
Tidak ada komentar