Safriati: Kreasi dan Inovasi Penting untuk Memperkenalkan Budaya Dataran Tinggi Gayo
![]() |
Pj Ketua Dekranasda Aceh, Safriati. (Foto: Humas Pemprov Aceh). |
Pj Ketua Dekranasda Aceh, Safriati, menekankan pentingnya inovasi dan kreasi dalam memperkenalkan budaya Dataran Tinggi Gayo di acara Cerak Senye Desember Kopi Gayo.
Takengon - Pj Ketua Dekranasda Aceh, Safriati, menekankan pentingnya kreasi dan inovasi dalam memperkenalkan kebudayaan daerah di era modern. Namun, ia juga menegaskan bahwa orisinalitas budaya harus tetap dijaga dan dilestarikan.
Hal ini disampaikan dalam dialog pada acara Cerak Senye Desember Kopi Gayo yang digelar di Galery Kopi Indonesia, Jum'at (29/11/2024) sore.
"Kreasi dan inovasi sangat dibutuhkan dalam mempromosikan budaya suatu daerah di era saat ini. Namun itu hanya sebuah cara untuk memperkenalkan kebudayaan kita, karena menjaga orisinalitas kebudayaan tentu jauh lebih penting," ujar Safriati.
Ia menyambut baik event Desember Kopi Gayo yang akan digelar di Bener Meriah pada Sabtu, 30 November 2024, sebagai media yang tepat untuk memperkenalkan adat dan budaya masyarakat Dataran Tinggi Gayo.
"Kegiatan besok merupakan media yang sangat tepat untuk kita memperkenalkan adat dan budaya masyarakat Dataran Tinggi Gayo kepada masyarakat luas," kata Safriati.
Safriati, yang juga merupakan mantan perwakilan Aceh pada pemilihan Siswa Teladan tingkat nasional, menambahkan bahwa acara pra-event Cerak Senye ini dapat menjadi sarana untuk mengumpulkan ide dan gagasan yang akan digaungkan lebih besar pada event utama.
Dalam kesempatan tersebut, Safriati juga mengungkapkan bahwa budaya Dataran Tinggi Gayo, khususnya Tari Ratoh Jaroe dan Tari Saman, kini semakin diminati di luar Aceh.
"Beberapa waktu lalu saya membuka secara resmi Festival Ratoeh Jaroe di Taman Mini Indonesia Indah. Pesertanya adalah siswi dari seratusan sekolah di Jabodetabek," ujarnya.
"Bayangkan, Tari dari wilayah paling ujung barat Indonesia, dilestarikan, ditarikan, diperlombakan nun di Ibukota negara," tambahnya.
Ia mengungkapkan pentingnya menjadikan tari dan budaya Aceh lainnya sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah di Aceh untuk menjaga tradisi.
Tari Saman sendiri telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda pada tahun 2011. Sementara itu, Tari Ratoeh Jaroe juga pernah dipentaskan pada pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta, yang melibatkan 1.600 penari dari pelajar SMA se-Jakarta.
Safriati menegaskan pentingnya kreasi dan inovasi untuk memperkenalkan budaya, agar masyarakat lebih tertarik untuk mempelajari dan mengenal kebudayaan Gayo dan Aceh secara lebih luas.
Acara Cerak Senye Desember Kopi Gayo juga dihadiri oleh Pj Ketua Dekranasda Aceh Tengah, Pj Ketua Dekranasda Gayo Lues, Pj Ketua Dekranasda Bener Meriah, Ketua DWP Aceh Tengah, Forum Beru Gayo, aktivis perempuan lingkungan, penulis dan sastrawan Gayo, duta wisata, serta founder Desember Kopi, Fikar W Eda.
Tidak ada komentar