Brain Rot: Fenomena Penurunan Intelektualitas di Era Digital
Hamdan Budiman,
*Pemred Koran Aceh
*Pemred Koran Aceh
"Brain rot adalah dampak buruk konsumsi konten online berlebihan yang tidak bermutu, seperti video viral dan berita clickbait. Kesadaran digital dan pemilihan konten berkualitas menjadi kunci pencegahan."
koranaceh.net | Dalam era digital yang semakin maju, kita sering kali mendapati diri kita terjebak dalam siklus konsumsi konten online yang berlebihan.
Fenomena ini, yang dikenal sebagai "brain rot," mengacu pada penurunan kualitas pemikiran dan kecerdasan seseorang akibat paparan berlebihan terhadap konten online yang tidak bermutu atau "receh."
Istilah ini muncul sebagai respon terhadap banyaknya informasi yang bisa diakses dengan mudah melalui internet, namun tidak semuanya memiliki nilai edukasi atau kreatif yang tinggi.
Brain rot terjadi ketika individu menghabiskan waktu berlebihan untuk mengonsumsi konten yang tidak bermanfaat, seperti video viral, meme, dan berita clickbait.
Konten semacam itu sering kali dirancang untuk menarik perhatian dengan cara yang menghibur, namun dapat mengalihkan fokus dari aktivitas yang lebih produktif.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, daya ingat, dan keterampilan berpikir kritis.
Pengguna yang terpapar secara terus-menerus pada jenis konten ini dapat mengalami kesulitan dalam membedakan informasi yang relevan dan penting dari yang hanya bersifat hiburan semata.
Salah satu alasan mengapa brain rot dapat terjadi adalah karena sifat algoritma di platform media sosial yang mendorong pengguna untuk terus melibatkan diri dalam konten yang serupa.
Algoritma ini mempelajari pola konsumsi pengguna dan berusaha untuk menampilkan konten yang paling menarik bagi mereka, sering kali menghasilkan efek gelembung informasi di mana pengguna hanya terpapar pada pandangan dan informasi yang terbatas.
Proses ini menciptakan siklus di mana pengguna semakin jauh dari sumber informasi yang berkualitas, mengakibatkan kurangnya pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu penting di dunia.
Dampak dari brain rot tidak hanya bersifat individu, tetapi juga kolektif. Dalam masyarakat, populasi yang mengalami brain rot cenderung lebih mudah terpengaruh oleh berita palsu, opini yang tidak berdasar, dan manipulasi informasi.
Ketika orang tidak lagi memiliki kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara kritis, masyarakat sebagai keseluruhan dapat mengalami penurunan dalam kualitas debat publik dan pengambilan keputusan yang terinformasi.
Untuk melawan brain rot, sangat penting untuk mengadopsi pendekatan yang lebih sehat dalam mengonsumsi konten online.
Salah satunya adalah dengan membatasi waktu yang dihabiskan untuk mengakses konten tidak bermutu dan lebih memilih konten yang bersifat edukatif dan informatif.
Baca buku, ikuti kursus online, atau dengarkan podcast yang dapat memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman di berbagai bidang.
Selain itu, penting bagi individu untuk mulai menerapkan kesadaran digital, yakni kemampuan untuk secara kritis mengevaluasi informasi yang dijumpai di dunia maya.
Brain Rot adalah fenomena yang mampu mengurangi kualitas intelktualitas secara signifikan akibat dari konsumsi konten online yang berlebihan dan tidak berkualitas.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampaknya dan melalui adanya langkah-langkah proaktif untuk mempertahankan kesehatan mental dan kognitif, kita dapat meminimalkan risiko brain rot dan menciptakan lingkungan informasi yang lebih positif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.[]
Tidak ada komentar