Harga Gabah di Abdya Terendah di Aceh, Kualitas Jadi Sorotan

Sejumlah buruh tani mengangkut karung berisi gabah kering panen (GKP) di desa Kayee Lee, Kecamatan Ingin Jaya , kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (4/3/2023). (Foto: ANTARA FOTO).

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat harga gabah kering panen (GKP) di Aceh Barat Daya (Abdya) menjadi yang terendah di provinsi ini selama November 2024. Rendahnya kualitas gabah disebut sebagai penyebab utama.

Banda Aceh – Harga gabah kering panen (GKP) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menjadi yang terendah di Provinsi Aceh selama November 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyebut rendahnya kualitas gabah di daerah tersebut sebagai penyebab utama, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan kualitas produksi.

Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, di Banda Aceh, Selasa (3/11/2024), mengatakan harga GKP tertinggi di tingkat petani tercatat di Kabupaten Aceh Timur sebesar Rp6.400 per kilogram. Sementara itu, harga terendah di Abdya hanya mencapai Rp5.100 per kilogram, jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang berada di angka Rp6.000 per kilogram.

“Ini perlu mendapat perhatian karena harga di Abdya sebesar Rp5.100 per kilogram masih di bawah HPP. Tentunya, ini memerlukan solusi untuk mengatasi persoalan yang terjadi di sana,” ujarnya.

BPS Aceh telah melakukan pemantauan harga gabah di sejumlah daerah, termasuk Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Abdya, Nagan Raya, dan Pidie Jaya. Observasi harga selama November difokuskan pada kualitas GKP.

Salah satu temuan lapangan yang memengaruhi harga GKP di Abdya adalah kualitas gabah yang dianggap kurang baik.

“Salah satu informasi dari petugas lapangan menunjukkan bahwa kualitas gabah kering panen di Aceh Barat Daya rendah. Selain itu, pedagang besar mendominasi pembelian gabah di daerah tersebut,” jelas Ahmadriswan.

Secara keseluruhan, terjadi penurunan harga GKP di tingkat petani Aceh sebesar 3,86 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga GKP pada November 2024 tercatat Rp5.910 per kilogram.

Penurunan juga terjadi di tingkat penggilingan, yakni sebesar 4,02 persen, dengan rata-rata harga menjadi Rp6.071 per kilogram.

Rendahnya kualitas gabah di Abdya menjadi tantangan yang harus segera diatasi guna meningkatkan daya saing petani dan menjaga stabilitas harga di tingkat provinsi.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.