Lima Jurnalis Tewas dalam Serangan Israel di Gaza: Kendaraan Bertanda "Press" Jadi Sasaran
Lima jurnalis Palestina tewas setelah kendaraan bertanda "Press" yang mereka tumpangi terkena serangan udara Israel di Gaza. Militer Israel menyebut targetnya adalah sel teroris, sementara dunia pers menyerukan perlindungan bagi jurnalis.
Gaza - Lima jurnalis Palestina tewas dalam serangan udara Israel di wilayah Nuseirat, Gaza, pada Kamis, 25 Desember 2025, dini hari. Kendaraan mereka, yang jelas bertuliskan "Press," menjadi sasaran bom, memicu kecaman dari dunia internasional dan menyoroti bahaya yang dihadapi jurnalis di zona konflik.
Menurut media berita Palestina, kendaraan yang mereka gunakan bertuliskan "Press" dengan huruf merah besar. Kendaraan tersebut berada di dekat gerbang Rumah Sakit Al Awda saat terkena bom, seperti dilaporkan oleh Quds News Network.
Kendaraan itu diketahui milik saluran berita Al Quds Today. Reuters, yang mengutip otoritas kesehatan setempat, melaporkan bahwa seluruh penumpang kendaraan tersebut adalah jurnalis dari Al Quds Today. Foto yang diterbitkan Reuters menunjukkan sebuah van putih hangus dengan tulisan "Press" di bagian belakang, sementara asap masih mengepul dari pintunya.
Militer Israel, melalui pernyataan di Telegram, mengklaim bahwa serangan itu menargetkan "sel teroris" dari Jihad Islam Palestina. Mereka menyatakan telah menggunakan amunisi presisi dan melakukan pengawasan udara untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil. Namun, mereka tidak memberikan keterangan lebih lanjut atau menanggapi laporan yang menyebut jurnalis sebagai korban.
Pasukan Pertahanan Israel juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah secara sengaja menargetkan jurnalis, tetapi menganggap anggota "kelompok bersenjata terorganisasi," termasuk sayap militer Hamas, sebagai target yang sah. Pada Oktober lalu, Israel menuduh enam wartawan Al Jazeera di Gaza memiliki afiliasi dengan kelompok bersenjata seperti Jihad Islam Palestina dan Hamas.
Insiden ini memicu seruan dari organisasi pers internasional untuk meningkatkan perlindungan bagi jurnalis di zona perang. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menyebut konflik di Gaza telah menciptakan dampak yang "belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap keselamatan jurnalis sejak perang dimulai setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Gambar-gambar dari lokasi serangan, termasuk yang diunggah oleh Quds News Network, menunjukkan kondisi kendaraan yang hangus terbakar. Meski demikian, asal gambar tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat bahwa jurnalis yang bekerja di zona konflik menghadapi risiko yang sangat besar. Dunia internasional kini menanti langkah konkret untuk memastikan keselamatan mereka di tengah konflik yang terus berkecamuk.
Tidak ada komentar