Mualem Jajaki Kerjasama Investasi di Thailand Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Aceh

Muzakir Manaf bersama sejumlah tokoh bertemu para investor di Bangkok, Thailand. (Foto: Ist).

Mualem, Gubernur Aceh terpilih, menjajaki kerjasama investasi di Thailand. Kunjungan ke Bangkok membuka peluang investasi strategis di bidang mineral, minyak, gas, dan industri lokal untuk mendukung pembangunan ekonomi Aceh.

Banda Aceh - Setelah terpilih sebagai Gubernur Aceh, Muzakir Manaf -yang akrab di sapa Mualem- langsung mengambil langkah strategis untuk memperkuat hubungan dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Dalam laporan terbaru yang diterima korananet.net pada Selasa, 17 Desember 2024, Mualem diketahui telah melakukan kunjungan ke Bangkok, Thailand. Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama investasi yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh.

Kunjungan yang berlangsung di Hotel Almeroz, selama dua jam tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh; Teungku Jamaica, Mahmud, Munawar Khalil, S.IP, Jamaluddin, SH., MKN., Teuku Irsyadi, Samsuar, Zainal, dan Mawardi.

Pada pertemuan tersebut, Mualem memperkenalkan potensi investasi Aceh kepada para pengusaha Thailand dengan harapan dapat menarik minat mereka.

“Kami mengundang tuan-tuan dan puan-puan semua untuk datang ke Aceh,” ungkap Mualem, seperti dikutip dari Teungku Jamaica.

Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Mualem dalam membangun hubungan yang lebih erat dengan investor asing, sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat langsung potensi besar yang dimiliki Aceh.

Fokus utama dari pertemuan ini adalah mengeksplorasi peluang investasi di sektor-sektor strategis. Para pengusaha Thailand menunjukkan minat yang tinggi, terutama di bidang mineral seperti emas, perak, dan tembaga.

Selain itu, sektor minyak dan gas serta industri kopi juga menjadi perhatian utama dalam pembicaraan tersebut.

Selain mempromosikan potensi sumber daya alam, Mualem juga menawarkan sejumlah peluang investasi yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan Aceh.

Beberapa di antaranya meliputi pembangunan kilang padi modern, pabrik pakan ternak, pabrik minyak goreng, pabrik pengalengan ikan, dan pabrik es balok untuk sektor perikanan.

Langkah ini dinilai strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Aceh.

“Kami optimis, dengan kerjasama yang terjalin ini, Aceh dapat memanfaatkan potensi sumber daya alamnya secara maksimal dan berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi daerah maupun nasional,” ujar Mualem.

Melalui kerjasama internasional seperti ini, Aceh diharapkan mampu menarik lebih banyak investor asing, meningkatkan daya saing, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam.

Jika langkah ini berhasil, Aceh tidak hanya akan diuntungkan dari sisi ekonomi, tetapi juga akan memberikan dampak positif terhadap stabilitas ekonomi nasional.



Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.