Muhammad Waliyul Azka: Generasi Baru Kaligrafi Aceh

Muhammad Waliyul Azka dan karya kaligrafi kontemporernya. (Foto: Ist).

Muhammad Waliyul Azka, siswa kelas 4 MIN Pidie, menjadi perhatian dalam ajang MTQ Kabupaten Pidie 2024 berkat keahliannya di bidang kaligrafi kontemporer.

Pidie - Muhammad Waliyul Azka, seorang siswa kelas 4 MIN 40 Pidie, berhasil mencuri perhatian di ajang MTQ Kabupaten Pidie 2024 dengan karya kaligrafi kontemporernya. Dalam usianya yang baru 10 tahun, ia menjadi peserta termuda di cabang ini, yang biasanya didominasi oleh peserta dewasa.

"Gugup, tapi tetap semangat dengan motivasi dari orang tua, pembimbing, dan official MTQ kafila kecamatan Grong-Grong," ujar Waliyul Azka ketika ditanya tentang pengalamannya.

Acara MTQ tingkat Kabupaten Pidie berlangsung dari 6 hingga 12 Desember 2024, melibatkan 751 peserta yang berkompetisi dalam tujuh cabang dan 20 golongan. Khattil Qur'an, salah satu cabang bergengsi, menjadi wadah bagi Waliyul Azka untuk menunjukkan bakatnya.

Ia menyelesaikan karyanya, yang bertemakan balasan surga bagi yang berbuat kebaikan dan neraka bagi yang berbuat keburukan berdasarkan Surah Al-Infitar Ayat 13-14, dalam waktu 7,5 jam, lebih cepat dari batas waktu yang ditentukan.

"Sebenarnya Muhammad Waliyul Azka sangat bersemangat mengikuti MTQ sebagai peserta tilawah, namun belum mendapat kesempatan. Maka, ia mengembangkan bakatnya di bidang kaligrafi," ungkap Azhar, ayahnya yang juga seorang guru sekaligus pembimbing kaligrafi.

Bakat yang Terasah Sejak Dini

Perjalanan seni kaligrafi Azka dimulai sejak kelas 2 SD, dengan minat khusus pada berbagai gaya, termasuk naskah, mushaf, dekorasi, dan kontemporer.

Perpindahan sekolah ke MIN 40 Pidie yang dekat dengan rumahnya memberikan lebih banyak waktu untuk mendalami seni ini.


Azka mengasah keterampilannya dengan bimbingan ayahnya, Azhar, yang memiliki pengalaman sebagai dewan hakim pada MTQ pertama di Pidie Jaya tahun 2007.

Didikan dari orang tua serta bimbingan intensif sejak September 2024 membuatnya semakin siap bersaing di ajang tersebut.

Ukir Prestasi yang Membanggakan Sejak Lama

Azka bukan hanya mencetak prestasi di MTQ kali ini. Sebelumnya, ia pernah meraih sejumlah penghargaan, seperti:

  • Juara 3 Menggambar/Mewarnai Siswa PAUD/TK Tingkat Wilayah 5 Pidie (2020)
  • Juara 2 Lomba Kaligrafi Tulisan Buku TK-SD/MI dalam acara Getsempat di MTsN 4 Pidie (2022)
  • Juara 1 Hafalan Surah Pendek Kelas 1-3 SD Putra Tingkat Desa (2023)
  • Juara 3 Tilawah Tingkat SD/MI di SMPN Unggul Sigli (2023)

Kisah Azka diharapkan mampu menginspirasi pemerintah Aceh dan lembaga terkait untuk lebih serius mendukung seni kaligrafi.

Saat ini, Aceh masih belum memiliki lembaga formal untuk pembinaan seni kaligrafi seperti LEMKA di Jawa. 

Melihat potensi besar anak-anak seperti Azka, kehadiran lembaga pendidikan seni kaligrafi dapat menjadi investasi penting bagi pengembangan seni Islami di Aceh.

Dengan pembinaan yang tepat, tak mustahil Azka dan generasi muda lainnya akan membawa nama Aceh ke tingkat nasional dan internasional.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.