Pj Gubernur Aceh: 20 Tahun Tsunami Aceh Sebagai Momentum Refleksi, Solidaritas, dan Perdamaian Global
Peringatan 20 tahun Tsunami Aceh digelar dengan refleksi akbar di Masjid Raya Baiturrahman. Pj Gubernur Safrizal ZA menekankan solidaritas global dan pentingnya perdamaian untuk masa depan Aceh.
Banda Aceh - Peringatan 20 tahun tsunami Aceh berlangsung khidmat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada Kamis, 26 Desember 2024. Ribuan masyarakat bersama para tamu undangan, termasuk duta besar negara sahabat, menteri, dan pejabat Forkopimda Aceh, berkumpul untuk mengikuti zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Habib Abdul Haris Alaydrus.
Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, dalam sambutannya, mengingatkan betapa besar ujian yang dihadapi Aceh saat itu, tetapi juga menyoroti solidaritas luar biasa yang datang dari seluruh dunia. "Gempa dan tsunami adalah ujian berat dari Allah. Namun, kita juga menyaksikan solidaritas dunia yang luar biasa untuk Aceh. Ini adalah bukti bahwa kemanusiaan melampaui batas-batas geografis," ujarnya.
Sebagai bentuk penghargaan, Pemerintah Aceh menyerahkan penghargaan Aceh Thanks To The World kepada individu dan institusi yang berjasa menyebarkan informasi dan membantu selama bencana. Penghargaan tersebut diberikan kepada tokoh-tokoh seperti Rafli Kande, Bedu Saini, dan Cut Putri, serta Metro TV yang konsisten memberitakan bencana tersebut.
Tak hanya itu, penghargaan juga diberikan kepada beberapa perwakilan negara sahabat, seperti Duta Besar Jepang, Kerajaan Maroko, dan Konsulat Amerika Serikat, yang telah berkontribusi besar dalam upaya pemulihan pasca-tsunami.
Safrizal juga menggarisbawahi peran tsunami sebagai titik balik perdamaian di Aceh. "Tragedi ini mengajarkan kita pentingnya perdamaian untuk membangun masa depan Aceh yang lebih baik," katanya, merujuk pada berakhirnya konflik berkepanjangan dengan penandatanganan MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005.
Peringatan ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan terakhir. Kegiatan tersebut mencakup edukasi kebencanaan, pelatihan mitigasi bencana, penanaman pohon melalui program Tahiroe Aceh, tabur bunga di Ulee Lheue, hingga pemberian santunan dan paket pendidikan kepada 300 anak yatim.
"Solidaritas dan gotong royong adalah nilai luhur bangsa kita. Kita tidak akan pernah melupakan jasa negara-negara sahabat, donatur, dan relawan yang membantu kita bangkit," ujar Safrizal.
Ia juga mengajak masyarakat Aceh untuk menjadikan peringatan ini sebagai momen refleksi spiritual dan sosial. “Mari kita menjaga semangat kebersamaan ini untuk membangun Aceh dan dunia yang lebih baik dan penuh kasih sayang,” tambahnya.
Sebelum acara puncak, Pj Gubernur Safrizal bersama Aa Gym, Kapolda Aceh Irjen. Pol. Achmad Kartiko, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, dan pejabat lainnya berziarah ke Kuburan Massal Ulee Lheue sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.
Peringatan 20 tahun tsunami ini tidak hanya menjadi ajang mengenang tragedi, tetapi juga momentum untuk memperkuat solidaritas, meneguhkan perdamaian, dan membangun masa depan Aceh yang lebih baik.[]
Tidak ada komentar