Pj Gubernur Safrizal Ungkap 10 Capaian Utama Pemerintah Aceh di Tingkat Pusat

Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, bersama Plt Sekda Aceh, Drs. Muhammad Diwarsyah, M.Si, dan jajaran SKPA mempresentasikan evaluasi kinerja Pj Kepala Daerah di Aula Itjen Kemendagri, Jakarta, Senin (16/12/2024). (Foto: Dok. Humas Pemprov Aceh).

Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA memaparkan 10 capaian utama pemerintah Aceh, termasuk pengendalian inflasi, penurunan stunting, dan pengurangan kemiskinan ekstrem dalam evaluasi di Kemendagri.

Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, memaparkan sepuluh capaian prioritas pemerintah Aceh dalam tiga bulan pertama masa jabatannya, sejak 22 Agustus hingga 22 November 2024.

Pemaparan itu disampaikan Safrizal dalam Evaluasi Penjabat Kepala Daerah yang berlangsung di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, pada Senin, 16 Desember 2024.

Safrizal menjelaskan bahwa salah satu pencapaian signifikan adalah pengendalian inflasi melalui pembentukan dan penguatan peran Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Upaya ini dilakukan melalui serangkaian rapat koordinasi, termasuk Rapat Zoom bersama Kemendagri pada 4 November 2024 dan High-Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi Aceh pada 5 November 2024.

"Terkait inflasi, kami telah mengaktifkan Satgas Pangan dan TPID untuk memastikan stabilitas harga di Aceh," ungkap Safrizal.

Dalam penanganan stunting, pemerintah Aceh melaksanakan evaluasi program percepatan penurunan stunting pada 6 November 2024 melalui program Bangga Kencana. "Ini adalah langkah konkret untuk menekan angka stunting di Aceh," tambahnya.

Upaya lain mencakup peningkatan pelayanan publik, pengelolaan kekayaan daerah melalui kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terhadap APBD, serta langkah-langkah untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka (TPT) dengan menciptakan lapangan kerja baru.

Safrizal juga menyoroti keseriusan pemerintah Aceh dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. "Kami menangani kemiskinan berbasis data, dengan realisasi mencapai 64,96 persen, dan untuk kemiskinan ekstrem, telah tercapai 71,14 persen," jelasnya.

Pemerintah Aceh juga fokus pada pembenahan sektor kesehatan, penyerapan anggaran, dan perizinan, serta berbagai inovasi, seperti penyerahan bantuan darurat kepada korban bencana angin kencang dan pemberian kaki palsu kepada penyandang disabilitas.

"Keberhasilan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan, kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Aceh," tutup Safrizal, yang juga merupakan mantan Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.