Puncak Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh 26 Desember 2024: Semua Kegiatan Berhenti Sejenak Saat Serune Dibunyikan
Peringatan 20 tahun tsunami Aceh menjadi momen refleksi mendalam, mengenang korban, dan merayakan kekuatan serta kebangkitan masyarakat Aceh setelah tragedi yang mengguncang.
Banda Aceh - Tanggal 26 Desember 2024 menjadi momen
bersejarah bagi masyarakat Aceh, saat mereka memperingati 20 tahun tsunami yang
mengguncang daerah tersebut.
Puncak peringatan ini akan dilaksanakan di Masjid Raya
Baiturrahman, Banda Aceh, dan diharapkan dapat dijadikan sebagai refleksi dan
penghormatan terhadap para korban yang telah tiada.
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, Rabu 18
Desember 2024 di Banda Aceh, mengungkapkan, acara ini akan dimulai
dengan ziarah ke kuburan massal korban tsunami di Ulee Lheue, di mana Pj
Gubernur Aceh dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan berkunjung
sebelum menuju lokasi utama acara.
Puncak peringatan ini tidak hanya terletak pada kehadiran
pejabat dan masyarakat, tetapi juga diharapkan seluruh aktivitas di Aceh
sejenak terhenti ketika serune, alat musik tradisional Aceh, dibunyikan pada
pukul 08.00 WIB.
Ini merupakan simbol pengingat untuk mengenang tragedi yang
menorehkan luka mendalam di hati masyarakat. Zahrol meminta masyarakat untuk
tidak panik saat mendengar suara sirine, karena ini adalah simbol bagi
mengenang, bukan sebagai tanda terjadinya tsunami kembali.
Acara doa bersama yang terfokus pada tafakur dan pengingat
akan tragedi tersebut, juga akan dihadiri oleh duta besar dari 53 negara yang
pernah memberikan bantuan pascatsunami.
Kedatangan menteri dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asal Aceh turut memeriahkan puncak
acara, yang diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 5.000 orang.
Ini mencerminkan kerjasama internasional dan rasa syukur
masyarakat Aceh kepada dunia yang turut berpartisipasi dalam proses pemulihan
pascatsunami.
Sejak pertengahan tahun 2024, berbagai kegiatan telah
dilaksanakan untuk memperingati dua dekade tsunami Aceh.
Dinas Pendidikan turut ambil bagian dalam menyelenggarakan
edukasi tentang bencana di sekolah-sekolah, sementara Badan Penanggulangan
Bencana Aceh (BPBA) telah memberikan pemahaman mengenai mitigasi bencana.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh juga
mengadakan pameran dan seminar pada 20 Desember 2024, yang sebagian bertujuan
untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan
bencana.
Puncak peringatan ini juga akan dihadirkan penampilan seni
bertajuk "Aceh Thanks The World". Seniman-seniman Aceh akan berkolaborasi untuk
menampilkan karya seni yang menggambarkan rasa syukur dan penghargaan kepada
pihak-pihak yang telah membantu Aceh pascatsunami.
Tausiyah dan doa bersama akan dipimpin oleh K.H. Abdullah
Gymnastiar (AA Gym), menambah khidmatnya acara tersebut.
Peringatan 20 tahun tsunami Aceh bukan hanya sekadar
mengenang tragedi yang telah berlalu, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga
memori kolektif masyarakat dan memastikan bahwa pelajaran yang didapat dari
pengalaman tersebut dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Dengan semua kegiatan yang berhenti sejenak untuk mengenang, diharapkan masyarakat Aceh dapat merasakan kebersamaan dan solidaritas dalam rangka mengingat kembali suatu peristiwa yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Aceh.[]
Tidak ada komentar