Trans Continent Hub Gorontalo Impor Reach Stacker Senilai Rp 6 Miliar
![]() |
Kendaraan operasional reach stacker milik PT Trans Continent. (Foto: Dok. PT Trans Continent) |
PT Trans Continent Hub Gorontalo mengimpor Reach Stacker senilai Rp 6 miliar dari China untuk mendukung kegiatan logistik di Dry Port Tibawa. Alat berat ini akan tiba di Surabaya pada 16 Desember 2024.
Jakarta – PT Trans Continent Hub Gorontalo mengimpor alat berat Reach Stacker senilai Rp 6 miliar untuk mendukung operasional di Depo Gorontalo. Reach Stacker, alat berat yang digunakan untuk memindahkan atau menyusun kontainer, didatangkan langsung dari SANY Corporation di China.
“Sekarang alat berat itu dalam perjalanan ke Indonesia. Insya Allah, Reach Stacker tersebut akan masuk Pelabuhan Surabaya pada 16 Desember 2024,” ujar pendiri dan pemilik PT Trans Continent, Ismail Rasyid, pada Minggu (15/12/2024) di Jakarta.
Alat berat tersebut dikirim dari Shekau, China, melalui Pelabuhan Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan ke Gorontalo. Setibanya di Surabaya, alat berat ini akan menjalani proses custom clearance dan penyelesaian pajak impor sebelum dikirim ke Gorontalo untuk mendukung kegiatan di Dry Port Trans Continent di Tibawa, yang tengah dipersiapkan sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB).
“Kami pesan satu Reach Stacker, dan ini akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” tambah Ismail, yang juga merupakan alumnus S2 Universitas Trisakti Jakarta dan Lemhannas 2021.
Ekspansi Trans Continent ke Gorontalo
PT Trans Continent resmi membuka cabang di Gorontalo pada Jumat (22/11/2024). Peresmian dilakukan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy, yang turut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo.
Kantor cabang ini terletak di Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR), Desa Botumoputi, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, tidak jauh dari Bandara Djalaluddin Gorontalo. Rudy mengapresiasi langkah strategis PT Trans Continent dalam memilih Gorontalo sebagai lokasi pengembangan bisnis.
Trans Continent, yang didirikan pada 21 November 2003, kini memiliki 22 cabang di 15 provinsi di Indonesia, serta tiga cabang internasional di Australia, Filipina, dan Malaysia. Perusahaan ini juga memiliki jaringan kerja di lebih dari 80 negara dengan total karyawan mencapai 400 orang.
Tidak ada komentar