Aceh Alami 273 Bencana Sepanjang 2024, Kerugian Capai Rp123 Miliar

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Nara Setia.

BPBA mencatat 273 kejadian bencana alam di Aceh sepanjang 2024 dengan kerugian Rp123 miliar. Bencana terbanyak adalah kebakaran permukiman, disusul banjir dan kebakaran hutan.

Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sebanyak 273 bencana alam melanda Aceh sepanjang 2024. Total kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp123 miliar, yang dihitung dari kerusakan infrastruktur, harta benda warga, hingga lahan pertanian.

“Kejadian bencana pada 2024 ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai 418 kejadian dengan total kerugian Rp430 miliar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Nara Setia, dikutip dari laman resmi BPBA Aceh pada Selasa, 7 Januari 2025.

Dari total kejadian, kebakaran permukiman menjadi bencana paling dominan dengan 86 kejadian dan kerugian mencapai Rp69 miliar. “Bencana kebakaran ini yang paling sering terjadi sepanjang tahun,” ujar Teuku Nara.

Selain itu, banjir terjadi sebanyak 69 kali dan menyebabkan kerusakan pada 5.062 rumah, 11 jembatan, serta 18 tanggul. Sebanyak 883 hektare sawah juga terendam banjir, mengakibatkan 4.009 orang mengungsi.

BPBA juga mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi 63 kali, menghanguskan lahan seluas 214 hektare. Sementara itu, angin puting beliung dilaporkan terjadi 34 kali, merusak 376 rumah dengan kerugian mencapai Rp9,5 miliar.

Bencana lainnya termasuk tanah longsor sebanyak 14 kali dengan kerugian Rp1,2 miliar, banjir bandang empat kali dengan kerugian Rp715 juta, kekeringan dua kali di 53 desa di Aceh Besar, serta satu kejadian gempa bumi bermagnitudo 5,9 di Simeulue. Abrasi juga tercatat terjadi sekali, merusak satu rumah.

Berbagai bencana ini menelan korban jiwa sebanyak 12 orang, dengan empat orang mengalami luka-luka. Secara keseluruhan, bencana tersebut berdampak pada 159.141 jiwa dalam 44.641 kepala keluarga. Total pengungsi tercatat sebanyak 4.144 orang.

Teuku Nara menambahkan bahwa data ini menggambarkan tantangan besar dalam mitigasi bencana di Aceh. “Kami terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi agar dampak bencana bisa diminimalkan di masa depan,” tutupnya.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.