KEK Arun Lhokseumawe Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan Aceh
KEK Arun Lhokseumawe berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi Aceh dengan fokus pada investasi, lapangan kerja, dan keberlanjutan. Pemerintah Aceh dan Dewan Nasional KEK berkomitmen mengembangkan kawasan ini sebagai Green KEK pertama di Indonesia.
Aceh Utara - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe terus menjadi fokus perhatian untuk menggerakkan perekonomian Aceh. Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA., M.Si., bersama rombongan pejabat daerah menyambut kunjungan Dewan Nasional KEK di Bandara Malikussaleh, Jumat, 10 Januari 2025.
Kunjungan ini dipimpin oleh Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Dr. Rizal Edwin Manansang, yang didampingi oleh Wakil Ketua III Tim Pelaksana, Budi Santoso, dan Kepala Biro Pengendalian KEK, Bambang Wijanarko.
Dalam sambutannya, Safrizal menegaskan pentingnya optimalisasi KEK Arun Lhokseumawe sebagai salah satu motor penggerak ekonomi Aceh. “Selamat datang di Aceh. Mohon dukungannya supaya pemanfaatan KEK Arun ini maksimal,” ujarnya.
KEK Arun memiliki potensi besar, terutama dengan keberadaan Pelabuhan Arun yang berada di jalur perdagangan internasional Selat Malaka. Pelabuhan ini dianggap sebagai kunci daya saing kawasan, membuka peluang investasi dan mendorong pengembangan ekonomi lokal.
Safrizal juga menyebut bahwa Pemerintah Aceh telah berkomunikasi dengan gubernur terpilih, H. Muzakir Manaf, untuk memastikan kesinambungan dukungan terhadap KEK Arun, termasuk rencana pemanfaatan potensi pelabuhan tersebut.
Dukungan Menuju Green KEK & Harapan untuk Pertumbuhan Ekonomi Aceh
Plt Sekjen Dewan Nasional KEK, Dr. Rizal Edwin Manansang, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Aceh terhadap pengembangan KEK Arun. Ia berharap kawasan ini menjadi contoh nasional dalam pengelolaan kawasan ekonomi berkelanjutan.
“KEK Arun ini sangat strategis dan memiliki sejarah panjang. Kita berharap KEK Arun Lhokseumawe bisa menjadi contoh dan menjadikannya Green KEK pertama di Indonesia,” ujarnya. Green KEK mengacu pada kawasan ekonomi ramah lingkungan dengan teknologi dan praktik yang mendukung keberlanjutan.
Pengembangan KEK Arun Lhokseumawe diproyeksikan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Aceh dan nasional. Kawasan ini diharapkan dapat menarik investasi besar sekaligus menciptakan ribuan lapangan kerja baru.
“Pemerintah Aceh berkomitmen untuk memastikan KEK Arun menjadi motor penggerak ekonomi. Kami juga mendorong pengembangan berbasis keberlanjutan agar KEK ini tidak hanya bermanfaat secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan,” ungkap Safrizal.
Dengan sinergi antara Dewan Nasional KEK, Pemerintah Aceh, dan pihak terkait lainnya, KEK Arun Lhokseumawe diharapkan mampu menjawab tantangan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang menguntungkan seluruh masyarakat.[]
Tidak ada komentar