Pj Ketua TP PKK Aceh: Peran Ayah Kunci Membangun Keluarga Samara
Peran seorang ayah lebih dari sekadar pencari nafkah. Ia adalah fondasi utama dalam mewujudkan keluarga harmonis yang penuh kasih dan kebijaksanaan.
Banda Aceh - Kaum pria, khususnya sosok ayah, memiliki peran penting dalam membangun keluarga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah (Samara). Pj Ketua TP PKK Aceh, Safriati, menegaskan bahwa upaya membangun keluarga Samara tidak akan tercapai tanpa bimbingan dan kontribusi seorang ayah.
Hal ini disampaikan Safriati saat memberikan materi pada Sekolah Keluarga Samara TP PKK Aceh Angkatan VI, yang berlangsung di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu, 15 Agustus 2025.
“Ayah adalah sosok penting dalam upaya membangun keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Tanpa bimbingan dan kontribusi sosok seorang ayah, maka upaya mewujudkan keluarga Samara tidak akan pernah terwujud,” ujarnya.
Menurut Safriati, tugas membangun keluarga harmonis tidak hanya menjadi tanggung jawab istri, tetapi harus dilakukan bersama-sama. “Jika ingin membangun keluarga yang Samara, maka jangan kotak-kotakkan tugas dan peran. Semua harus bekerja sama, saling mengisi, saling melengkapi karena membangun keluarga bukanlah pekerjaan sebentar tetapi sepanjang masa, seumur hayat,” tambahnya.
Baca Juga:
Bunda PAUD Aceh Ajak Orang Tua Perkuat Pendidikan Karakter Anak di Rumah
Ia juga mengungkapkan bahwa kedekatan seorang ayah dengan anak-anaknya, khususnya anak perempuan, memiliki dampak besar terhadap perkembangan psikologis mereka. “Berdasarkan penelitian, anak-anak perempuan yang tidak dekat dengan ayahnya cenderung agresif dengan lawan jenisnya. Oleh karena itu, ayah harus membangun kedekatan, membuat anak-anaknya benar-benar merasa nyaman dan aman dengan kehadiran sang ayah,” kata Safriati.
Baca Juga:
Pj Ketua PKK Aceh Dorong Peran Keluarga untuk Tangkal Judi Online, Narkoba, dan LGBT
Di samping itu, ia mengingatkan para orang tua untuk lebih bijak dalam memberikan akses kepada anak terhadap gawai, internet, dan game online. “Untuk jangka pendek, game online pada gawai mungkin akan membuat anak tenang dan mudah dikontrol. Namun efek jangka panjangnya akan berpengaruh pada hubungan sosial anak, serta mengganggu mentalnya,” jelasnya.
Lebih jauh, Safriati mengajak orang tua untuk bekerja ekstra dalam menjaga anak-anak dari pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan ancaman LGBT. “Karena itu, sekali lagi saya mengajak kita semua, terutama kaum ayah, untuk bekerja sama, bekerja ekstra dalam menjaga dan membina rumah tangga dalam upaya mewujudkan keluarga Samara,” pungkasnya.
Seminar yang diikuti oleh 103 peserta dari 23 kabupaten/kota se-Aceh ini juga menghadirkan pemateri lainnya, seperti pengasuh Dayah Tgk Chik Oemar Diyan, Ustadz Fakhruddin Lahmuddin, Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof Alyasa’ Abubakar, serta sejumlah narasumber lainnya.[]
Tidak ada komentar