RS Regional Bireuen Terbengkalai, Ceulangiek Minta Pemerintah Bertindak Cepat

 Wakil Ketua Komisi I DPRA Dapil III Bireuen, Rusyidi Mukhtar (Ceulangiek) didampingi anggota DPRK Bireuen, M. Yunus (Keuchik Noh) saat meninjau pembangunan RS Regional Bireuen di Gampong Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen, Sabtu (11/1/2025). (Foto: Dok. Koran Aceh).

Pembangunan RS Regional Bireuen yang belum selesai mendapat perhatian serius dari Anggota DPRA, Rusyidi Mukhtar (Ceulangiek). Ia mendesak Pemerintah Aceh segera menuntaskan proyek ini demi meningkatkan layanan kesehatan masyarakat.

Bireuen - Anggota DPRA Dapil III Bireuen Rusyidi Mukhtar (Ceulangiek), mendesak Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Pemerintah Aceh untuk segera menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit (RS) Regional Bireuen yang hingga kini belum rampung. Hal ini diungkapkan saat ia meninjau langsung lokasi proyek di Gampong Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Sabtu, 11 Januari 2025.

Dalam kunjungannya, Ceulangiek yang juga Wakil Ketua Komisi I DPRA menemukan sejumlah masalah serius di lapangan. Menurut pantauannya, beberapa tiang pondasi belum dilakukan pengecoran, sementara sebagian material, seperti besi pada pondasi, dilaporkan hilang akibat dicuri. "Kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Rumah sakit ini sangat dibutuhkan masyarakat, namun pengerjaannya tak kunjung rampung," ujar Ceulangiek.

Didampingi anggota DPRK Bireuen, M. Yunus alias Keuchik Noh, dan sejumlah masyarakat setempat, Ceulangiek meminta Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Pemerintah Aceh untuk bekerja lebih serius. RS Regional Bireuen, tuturnya, memiliki peran strategis sebagai pusat rujukan kesehatan bagi lima kabupaten/kota, yakni Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, dan Aceh Utara.

"Keberadaan rumah sakit ini sangat penting untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat. Kita berharap proyek ini dapat segera dikebut agar setara dengan fasilitas kesehatan di daerah lain, seperti di Aceh Tengah dan Kota Langsa," tegasnya.

Ceulangiek juga mendorong agar Pemerintah Aceh menjadikan pembangunan RS Regional Bireuen sebagai prioritas dalam penganggaran tahun jamak (multiyears). Menurutnya, langkah ini diperlukan untuk memastikan proyek dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Pembangunan ini harus segera terealisasi demi mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Aceh," katanya.

Penyelesaian RS Regional Bireuen diharapkan membawa dampak positif terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut. Fasilitas kesehatan yang memadai, adalah hak dasar masyarakat yang harus segera diwujudkan. "Kita tidak hanya bicara soal fasilitas, tapi juga soal akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang layak dan memadai," tutupnya.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.