Pengukuhan Abuya Syekh Amran Waly Al Khalidy Sebagai Qadhi Mukhti Kesultanan Aceh: Momen Bersejarah dalam Silaturahmi Nasional MPTT-I
Silaturahmi Nasional MPTT-I di Aceh Selatan mengukuhkan Abuya Amran Waly sebagai Qadhi Mukhti Kesultanan Aceh. Momentum ini memperkuat persatuan dan harapan untuk masa depan Aceh yang lebih baik.
Aceh Selatan - Pusat Majlis Tauhid Tashawuf Indonesia (MPTT-I) menggelar acara Silaturahmi Nasional dan Tawajoh Akbar di Pondok Pesantren Darul Ihsan Al Waliyah, Labuhan Haji, Aceh Selatan, pada Sabtu, 4 Januari 2025.
Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat persatuan masyarakat Aceh, yang turut dihadiri oleh keturunan zuriat Raja-Raja dari sembilan negeri Kesultanan Aceh Darussalam.
Ketua pelaksana, Abi Ahmad Junaidi, menyampaikan sambutan hangat kepada ribuan hadirin, termasuk H. Muzakir Manaf dan H. Fadlullah, SE, selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih atau yang mewakilinya.
Ia mengungkapkan harapannya agar kehadiran mereka menjadi berkah bagi Aceh ke depan. “Semoga kita semua berada dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT,” ujarnya.
Momen puncak acara ini adalah pengukuhan Abuya Syekh H. Amran Waly Al Khalidy sebagai Qadhi Mukhti Malikul Adil Kesultanan Aceh Darussalam. Pengukuhan tersebut dilakukan oleh Ketua Umum Zuriat Kesultanan Nusantara di hadapan ribuan peserta yang hadir.
Pengukuhan ini mendapat dukungan penuh dari para zuriat raja Kesultanan Aceh, menjadikannya simbol kesatuan antara elemen masyarakat Aceh dan para pemimpin adat.
Kehadiran keluarga besar Abuya Amran Waly, beserta dukungan tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Menteri Kreatif Rifki Arsya dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, turut memperkuat makna acara ini.
Dukungan Pemimpin dan Harapan untuk Aceh yang Bersatu
Acara ini juga dihadiri para bupati dan wali kota terpilih dari berbagai kabupaten di Aceh. Dukungan mereka mencerminkan aspirasi kuat untuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat demi kemajuan Aceh.
Abi Ahmad Junaidi, yang juga memimpin Yayasan Al Ihsan Tashawuf Pusat, mengajak masyarakat Aceh untuk bersatu di bawah bimbingan ulama Sufi Asean, Abuya Amran Waly.
“Kita harus mengambil pelajaran dari kejayaan masa lalu, seperti yang ditunjukkan oleh Syeh Abdurrauf dan Sultan Iskandar Muda, untuk memajukan Aceh yang sejahtera, makmur, dan sentosa,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar acara ini menjadi momentum bagi masyarakat Aceh untuk memperkuat spiritualitas, persatuan, dan kemajuan bersama.
Dengan semangat persatuan yang kuat, acara Silaturahmi Nasional dan Tawajoh Akbar ini diharapkan mampu membawa Aceh menuju masa depan yang lebih cerah.
“Semoga kehidupan masyarakat Aceh senantiasa bahagia, berkah, dan selalu dalam rahmat Allah SWT,” tutup Abi Ahmad Junaidi.
Acara ini tidak hanya mempererat hubungan antara elemen masyarakat, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan Aceh yang berakar pada nilai-nilai sejarah dan spiritualitas.[]
Tidak ada komentar