Marlina Usman Dilantik sebagai Ketua TP PKK dan TP Posyandu Aceh, Siap Jalankan Program Pemberdayaan Masyarakat

Prosesi pengukuhan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan Tim Pembina Posyandi Provinsi se-Indonesia Periode 2025 s/d 2030 yang berlangsung di di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). (Foto: Humas Pemprov Aceh).

Marlina Usman resmi dilantik sebagai Ketua TP PKK dan TP Posyandu Aceh untuk periode 2025-2030 dalam acara yang dipimpin Tri Tito Karnavian di Jakarta. Ia berkomitmen memperkuat program pemberdayaan masyarakat.

Jakarta ‒ Marlina Usman, istri Gubernur Aceh, resmi dikukuhkan sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Aceh untuk periode 2025-2030.

Pelantikan ini berlangsung di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Jakarta Pusat, pada Kamis, 20 Februari 2025, dan dipimpin langsung oleh Ketua Umum TP PKK serta Ketua Umum Tim Pembina Posyandu, Tri Tito Karnavian.

Dalam prosesi pengukuhan, Tri Tito Karnavian membacakan naskah pelantikan yang menetapkan Marlina Usman sebagai Ketua TP PKK Provinsi Aceh. "Dengan ini, saya selaku Ketua Umum TP PKK secara resmi melantik Ny. Marlina Muzakir sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Aceh," ujar Tri. Selain itu, Marlina juga dikukuhkan sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Aceh, yang akan bertanggung jawab atas berbagai program kesehatan berbasis masyarakat di daerah Aceh.

Baca Juga:
Kak Ana, Istri Gubernur Aceh Terpilih Muzakir Manaf: Siap Berperan dalam Pembangunan Aceh

Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang juga bertindak sebagai pembina TP PKK, serta sejumlah pejabat penting lainnya. Di antara yang hadir adalah Mukarramah Fadhlullah, istri Wakil Gubernur Aceh, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Dirjen Bina Adwil) Safrizal ZA—yang sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Gubernur Aceh—dan mantan Ketua TP PKK Aceh, Safriati.

Pelantikan Marlina Usman berlangsung bersamaan dengan pengukuhan para Ketua TP PKK dan TP Posyandu dari berbagai provinsi di Indonesia. Acara ini digelar setelah prosesi pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024 yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan pada pagi harinya.

Dalam sambutannya, Tri Tito Karnavian menegaskan PKK dan Posyandu memiliki peran krusial dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kesehatan masyarakat. Ia menekankan keberhasilan program-program ini sangat bergantung pada kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait. "Saya meminta para ketua yang baru dilantik untuk memaksimalkan kinerja dan membangun sinergi yang baik dengan semua pemangku kepentingan," kata Tri.

Ia juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam menjalankan program-program PKK dan Posyandu agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. "Dukungan dari pemerintah sangat penting untuk memastikan bahwa program-program PKK dan Posyandu dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak nyata," tambahnya.

Baca Juga:
Peusijuk Mualem-Dek Fadh: Tradisi Leluhur yang Sarat Makna untuk Aceh yang Lebih Baik

Setelah resmi dilantik, Marlina Usman menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia berjanji untuk segera bekerja dan memastikan program-program yang telah berjalan dapat terus berkembang.

"Kami akan segera bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang telah ditetapkan. Dengan dukungan semua pihak, Insyaallah PKK dan Posyandu Aceh akan semakin maju dan berjaya," ujar Marlina.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan keberhasilan PKK dan Posyandu sangat bergantung pada dedikasi dan semangat dari para ketua yang baru dilantik. Ia menekankan 10 program pokok PKK harus tetap menjadi prioritas utama, di samping program-program pendukung lainnya yang bersifat inovatif dan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di daerah masing-masing.

Terkait pengelolaan Posyandu, Tito menekankan perlunya memperluas cakupan layanan agar tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mencakup enam Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Standar ini meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan dan permukiman, sosial, serta ketertiban umum dan perlindungan masyarakat. "Posyandu harus mampu melaksanakan enam SPM ini agar benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat," jelas Tito.

Untuk mencapai target tersebut, sambung Tito, para Ketua TP PKK harus memiliki dua faktor utama: kemauan dan kemampuan. "Jika kedua hal ini dimiliki, saya yakin PKK dan Posyandu di Indonesia akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.