Pj Gubernur Aceh Resmikan Revitalisasi Situs Sejarah Habib Bughak di Bireuen
Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., meresmikan revitalisasi Cagar Budaya Situs Sejarah Habib Bughak di Bireuen. Proyek ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan wisata religi, sekaligus memperkuat identitas budaya dan keislaman Aceh.
Bireuen – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., meresmikan revitalisasi Situs Sejarah Habib Bughak (Habib Abdurrahman bin Alwi bin Syekh bin Ahmad Al Habsyi) di Gampong Pante Peusangan, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Jumat, 7 Februari 2025. Dalam peresmian tersebut, Safrizal menandatangani prasasti sebagai simbol komitmen pemerintah dalam melestarikan warisan sejarah dan budaya Aceh.
"Pelestarian situs sejarah seperti ini sangat penting untuk memperkuat identitas budaya dan keislaman Aceh. Kita harus menjaga dan menghormati peninggalan para ulama dan tokoh terdahulu yang telah berjasa dalam perkembangan peradaban di daerah ini," ujar Safrizal. Dalam kegiatan tersebut, ia didampingi Ketua DPR Aceh, Zulfadli, Plt Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah, Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin, serta anggota DPRA, Tgk Anwar dan Abdurrahman Ahmad.
Baca Juga:
Pj Gubernur Aceh Resmikan Jembatan Tutu Panyang di Bireuen, Perkuat
Konektivitas Wilayah
Habib Bughak, yang memiliki nama lengkap Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsyi, merupakan seorang ulama asal Makkah yang datang ke Aceh sekitar tahun 1760, pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Mahmud Syah I. Setelah menetap di Aceh, ia menjadi tokoh berpengaruh di wilayah Peusangan dan dikenal sebagai saudagar sukses dengan kepemilikan lahan pertanian yang luas di sekitar Krueng Peusangan.
Salah satu warisan paling berharga dari Habib Bughak adalah wakaf Baitul Asyi di Mekkah, yang hingga kini terus memberikan manfaat bagi jamaah haji asal Aceh. Wakaf tersebut dikelola untuk memberikan bantuan finansial kepada jamaah haji Aceh setiap tahun. Pada 2024, dana wakaf yang diterima setiap jamaah mencapai 1.500 Riyal per orang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa proyek revitalisasi situs ini mencakup pembangunan sarana dan prasarana di sekitar makam Habib Bughak dengan nilai kontrak sebesar Rp1,725 miliar. "Revitalisasi ini menjadi bentuk apresiasi terhadap sejarah dan warisan budaya kita. Dengan dukungan pemerintah, kita harapkan situs ini dapat menjadi pusat edukasi dan wisata religi di Bireuen," ujar Almuniza.
Perwakilan keluarga besar Habib Bughak yang hadir dalam acara peresmian ini menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Aceh atas upaya melestarikan warisan leluhur. "Alhamdulillah, pemerintah telah berperan dalam membangun kembali situs ini. Kami berharap pembangunan ini terus berlanjut untuk generasi mendatang," ujar salah satu perwakilan keluarga.
Usai peresmian, Pj Gubernur Aceh beserta rombongan melakukan ziarah ke makam Habib Bughak dan memanjatkan doa. Dalam kesempatan itu, masyarakat setempat juga menyampaikan aspirasi mereka terkait akses jalan menuju situs sejarah ini, yang masih membutuhkan perbaikan. Menanggapi hal tersebut, Safrizal meminta pemerintah gampong dan Kabupaten Bireuen untuk mengurus pembebasan lahan, sehingga Pemerintah Aceh dapat menganggarkan pembangunan jalan menuju situs tersebut.
Dengan adanya revitalisasi ini, diharapkan Situs Sejarah Habib Bughak semakin dikenal luas dan dapat menjadi destinasi wisata religi yang berkontribusi pada penguatan budaya dan ekonomi masyarakat sekitar.
Tidak ada komentar