Safari Ramadhan di Aceh Tengah: Penguatan Syariat Islam dan Komitmen Wisata Religi

Suasana kegiatan Safari Ramadhan 1446 H yang diselenggarakan Pemerintah Aceh di Masjid Jami’ Sabilillah, Gampong Mongal, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, Kamis (13/3/2025) malam. (Foto: HO-Pemerintah Aceh).
Suasana kegiatan Safari Ramadhan 1446 H yang diselenggarakan Pemerintah Aceh di Masjid Jami’ Sabilillah, Gampong Mongal, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, Kamis (13/3/2025) malam. (Foto: HO-Pemerintah Aceh).

Safari Ramadhan 1446 H Pemerintah Aceh di Aceh Tengah menyoroti penguatan Syariat Islam dan rencana menjadikan masjid lebih ramah wisatawan. Acara dihadiri pejabat daerah dan diisi tausyiah oleh Tgk H Tarmizi Daud.

koranaceh.netTim Safari Ramadhan 1446 Hijriah Pemerintah Aceh menggelar kegiatan di Masjid Jami’ Sabilillah, Gampong Mongal, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, pada Kamis malam, 13 Maret 2025.

Acara yang dikoordinasikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas PUPR, serta Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh ini diisi dengan tausyiah, sambutan pejabat daerah, serta pemberian bantuan untuk masjid.

Baca Juga :
Wakil Gubernur Aceh Pimpin Safari Ramadan di Lhokseumawe, Bahas Pembangunan Masjid dan Program Keagamaan

Sebagai penceramah dalam kegiatan ini, Tgk H Tarmizi Daud menekankan pentingnya mendukung visi dan misi Gubernur Aceh dalam menegakkan Syariat Islam secara kaffah di Bumi Serambi Mekah. Ia mengingatkan bahwa Syariat Islam bukan sekadar aturan, tetapi juga perlindungan bagi umat agar tetap berada dalam koridor keislaman.

"Syariat itu menjaga umat untuk selalu berada dalam koridor keIslaman. Inilah yang ditegaskan oleh Gubernur kita dalam visi misi beliau memimpin Aceh. Ini tentu harus kita dukung bersama agar kehidupan kita tertib sesuai tuntunan agama sehingga masyarakat dapat hidup aman, damai, dan nyaman dalam ketentuan syariat," ujar Tgk H Tarmizi Daud.

Ia juga mengingatkan bahwa perjuangan para tokoh Aceh dalam mempertahankan kekhususan Aceh dalam menjalankan Syariat Islam tidaklah mudah, sehingga perlu dukungan semua pihak untuk mewujudkan implementasi Syariat yang lebih sempurna.

"Tokoh bangsa, tokoh-tokoh Aceh telah memperjuangkan kekhususan kita hingga menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang menjalankan Syariat Islam. Memperjuangkan kekhususan itu tentu tidak mudah. Namun, menjalankan Syariat juga tidak ringan. Karena itu, mari kita dukung bersama upaya pemimpin kita mewujudkan pelaksanaan Syariat Islam yang kaffah di Aceh," imbuhnya.

Baca Juga :
Tradisi 14 Tahun, Pembagian Kanji Rumbi di Lhokseumawe Disambut Antusias Warga

Gubernur Aceh Muzakir Manaf sebenarnya dijadwalkan hadir dalam acara ini, tetapi karena agenda mendadak, ia batal berkunjung ke Aceh Tengah. Meski begitu, ia tetap menyapa jamaah secara virtual melalui panggilan video dengan Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga.

"Assalamu’alaikum Pak Gubernur. Lihat Pak, jama’ah sangat ramai malam ini karena tahu Bapak akan datang ke Aceh Tengah. Namun, ternyata Pak Gubernur ada tugas lain, Insya Allah di lain kesempatan ya Pak," ujar Haili Yoga sambil mengarahkan kamera ponselnya ke arah jamaah.

Gubernur pun membalas dengan menyampaikan salam dan doa untuk seluruh jamaah. "Wa’alaikumsalam. Selamat melaksanakan Shalat Tarawih. Sampaikan salam saya kepada seluruh jama’ah," ucap Muzakir Manaf.

Dalam sambutannya, Haili Yoga menyampaikan apresiasi atas kunjungan Tim Safari Ramadhan Pemerintah Aceh. Ia juga menyampaikan aspirasi masyarakat Aceh Tengah terkait persoalan infrastruktur, khususnya daerah rawan banjir akibat drainase tersumbat.

Baca Juga :
Safari Ramadhan di Bireuen, Wakil Gubernur Aceh Tinjau Pembangunan Masjid dan Serahkan Bantuan

"Kami masyarakat Aceh Tengah sangat mengharapkan perhatian Pemerintah Aceh. Di kampung ini termasuk daerah rawan banjir, setelah kami selidiki ternyata ada drainase yang tersumbat, karena itu butuh dukungan Pemerintah Aceh karena anggaran kami terbatas. Kebetulan malam ini ada Kadis PUPR. Semoga nanti dapat disampaikan kepada Pak Gubernur," ujarnya.

Selain itu, ia juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan Aceh Tengah sebagai destinasi wisata yang bersih dan nyaman, termasuk dengan menjaga kebersihan masjid-masjid di wilayahnya.

"Masjid Jami’ Sabilillah merupakan salah satu masjid destinasi wisata religi, karena lokasinya yang strategis. Tekad kami adalah mewujudkan Aceh Tengah sebagai daerah paling bersih di Aceh agar wisatawan merasakan nyaman saat berwisata di Aceh Tengah," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap masjid-masjid yang kurang bersih dan berencana untuk memberikan pembinaan kepada imam serta perangkat masjid.

Baca Juga :
Aceh Ramadhan Festival 2025 Resmi Dibuka, Gubernur Aceh : Dorong Wisata dan Ekonomi Kreatif

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah mengajak perangkat masjid untuk belajar dari Masjid Keuchiek Leumiek, yang telah dinobatkan sebagai masjid terbaik dengan predikat ramah anak, ramah lansia, dan ramah lingkungan.

"Selama ini kami juga rutin menggelar Safari Subuh dan Safari Jum’at. Insya Allah ke depan kami akan bersafari ke Masjid Keuchiek Leumiek yang telah dinobatkan sebagai Masjid Terbaik, Masjid Ramah Anak, Masjid Ramah Lansia, dan Ramah Lingkungan. Kami akan membawa perangkat masjid ke sana untuk belajar pengelolaan masjid yang baik," katanya.

Sebagai bagian dari acara, Haili Yoga juga mengadakan sayembara baca doa dadakan untuk lima anak laki-laki dan lima anak perempuan. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar lebih giat belajar agama dengan tetap dalam pantauan orang tua.

"Ini yang selalu kami lakukan setiap safari ke masjid-masjid. Hal ini berangkat dari kekhawatiran kami, karena selama ini banyak orang tua yang melepas anaknya ke masjid, ke dayah, dan pesantren tanpa dikontrol. Padahal, sebagai orang tua kita tetap memiliki kewajiban memantau dan mengontrol anak-anak kita," ujarnya.

Baca Juga :
Gubernur Aceh Mualem Ajak 120 Anak Yatim Berbelanja Baju Lebaran di Suzuya Mall Lhokseumawe

Ia berharap kegiatan ini bisa membangun semangat anak-anak dalam memperdalam ilmu agama dan meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan keagamaan mereka.

Sebagai bagian dari program Safari Ramadhan, Pemerintah Aceh menyerahkan bantuan untuk Masjid Jami’ Sabilillah berupa dana pembangunan sebesar Rp25 juta dan enam bal sajadah masjid, masing-masing berukuran enam meter. Bantuan ini diserahkan langsung kepada Panitia Pembangunan Masjid. []

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.