Bunda PAUD Aceh Jalin Sinergi Nasional untuk Perkuat Pendidikan Anak Usia Dini

Bunda PAUD Aceh Marlina Usman, di dampingi Kadis Pendidikan Aceh Marthunis seusai silahturahmi & diskusi dengan Dirjen PAUD Dikdasmen RI, Gogot Suharwoto yang didampingi Direktur PAUD RI Nia Nurhasanah di kantor Kemendikbud RI, Jakarta, Jum'at (11/4/2025). (HO-Pemerintah Aceh).
Bunda PAUD Aceh Marlina Usman, di dampingi Kadis Pendidikan Aceh Marthunis seusai silahturahmi & diskusi dengan Dirjen PAUD Dikdasmen RI, Gogot Suharwoto yang didampingi Direktur PAUD RI Nia Nurhasanah di kantor Kemendikbud RI, Jakarta, Jum'at (11/4/2025). (HO-Pemerintah Aceh).

Bunda PAUD Aceh temui Dirjen Kemendikbudristek, galang dukungan penguatan PAUD lewat sinergi pusat-daerah dan dorong literasi anak sejak dini.

koranaceh.net Upaya memperkuat fondasi pendidikan anak usia dini di Aceh kembali mendapat angin segar. Bunda PAUD Aceh, Marlina Usman, melakukan pertemuan strategis dengan jajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Jumat, 11 April 2025, di Jakarta.

Pertemuan tersebut melibatkan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Gogot Suharwoto, serta Direktur PAUD, Nia Nurhasanah.

Baca Juga :
Mall Baca DPKA Terima Kunjungan Edukasi Tiga Sekolah, Ajak Anak-Anak Cintai Buku Sejak Dini

Pertemuan ini turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat. Fokus pembahasan mengerucut pada sinergi kebijakan pusat dan daerah untuk mendukung peningkatan layanan pendidikan PAUD, terutama di wilayah-wilayah terpencil dan pascakonflik di Aceh.

Bunda PAUD Aceh dalam pertemuan itu menyampaikan sejumlah usulan konkret, termasuk proposal pembangunan lembaga PAUD di Aceh. Ia juga menyerahkan langsung contoh buku cerita anak yang ditulisnya sendiri sebagai bentuk kontribusi pribadi dalam penguatan budaya literasi sejak dini.

“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah, agar anak-anak Aceh mendapatkan layanan pendidikan terbaik sejak usia dini,” kata Marlina.

Ia menegaskan bahwa literasi anak adalah prioritas pembangunan manusia jangka panjang. “Kami percaya, membangun karakter dan kemampuan literasi anak sejak dini adalah fondasi penting menuju masa depan Aceh yang lebih baik,” tambahnya.

Baca Juga :
Presiden Prabowo Resmikan PP TUNAS untuk Lindungi Anak di Dunia Digital

Dirjen PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, memberikan apresiasi terhadap langkah proaktif Pemerintah Aceh. “Kehadiran Bunda PAUD Aceh adalah bukti keseriusan Pemerintah Aceh untuk membangun anak usia dini menuju generasi emas. Kami sangat mengapresiasi dan akan mendukung sepenuhnya upaya pengembangan PAUD di Aceh,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PAUD, Nia Nurhasanah, menyoroti pentingnya peran strategis Bunda PAUD sebagai jembatan koordinasi lintas sektor. “Kami menyarankan agar Bunda PAUD dapat memimpin sinergi lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam membangun pendidikan usia dini. Sinergi ini sangat penting untuk mempercepat pencapaian wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari PAUD,” ujarnya.

Dalam jangka pendek, Pemerintah Aceh bersama TP PKK dan pemangku kebijakan pendidikan akan memperkuat sejumlah program prioritas, seperti Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, PAUD Holistik Integratif sebagai upaya penurunan stunting, Peningkatan Kompetensi Guru PAUD, hingga perluasan akses pendidikan anak di daerah terluar.

Pertemuan ini tidak hanya menjadi wadah koordinasi, tetapi juga simbol bahwa Pemerintah Aceh memandang serius pendidikan anak usia dini sebagai fondasi strategis pembangunan daerah. Marlina menegaskan, program PAUD di Aceh bukan sekadar agenda rutin, tetapi bagian dari investasi sosial jangka panjang yang harus ditopang dengan komitmen kolektif. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.