PGRI Aceh Besar Gelar Konferensi ke-23, Bahas Arah Organisasi Menuju Indonesia Emas
PGRI Aceh Besar gelar konferensi ke-23. Bahas kepengurusan dan strategi lima tahun menuju pendidikan bermutu dan Indonesia Emas 2045.
koranaceh.net – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Besar menggelar Konferensi ke-23 pada Selasa, 13 Mei 2025, bertempat di Aula Sekretariat PGRI Aceh Besar, Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Besar, Syukri, dan dihadiri sejumlah tokoh penting dalam dunia pendidikan.
Baca Juga :
Dirjen Dikti Dorong “Kampus Berdampak” dalam Rapat Forum Rektor Aceh di
USK
Mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas”, hal terpenting dalam konferensi adalah bagaimana PGRI di tingkat kabupaten mampu menjawab tantangan zaman. Terutama di tengah transformasi pendidikan nasional menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Konferensi ini berlangsung selama sehari penuh. Musyawarah, penetapan kepengurusan baru, serta perumusan program kerja strategis untuk lima tahun ke depan jadi agenda pokoknya. Sebanyak 60 peserta dari perwakilan cabang hadir dalam forum ini.
Wakil Bupati Aceh Besar dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran strategis PGRI sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan berkeadilan.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, kami mengucapkan selamat bermusyawarah, semoga PGRI semakin jaya dalam menjalankan roda organisasi dan menjadi partner paling baik pemerintah," ujarnya membuka konferensi itu.
Syukri juga menyoroti pentingnya peran PGRI memperjuangkan hak guru serta membebaskan dunia pendidikan dari ketertinggalan.
"Laksanakan peran tersebut dengan sebaik-baiknya, tugas dan tanggung jawab kita sangat penting dan mulia, walaupun berbagai rintangan akan dihadapi baik kebijakan anggaran dan lain sebagainya, namun kami yakin kita mampu melakukannya dengan baik," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Aceh, Munzir, dalam sambutannya menekankan bahwa PGRI harus terus menjadi wadah perjuangan kolektif para pendidik.
Menurutnya, organisasi ini bukan hanya sekadar tempat berhimpun, tetapi juga menjadi ruang untuk terus mengembangkan kapasitas guru.
Baca Juga :
Plt Sekda Aceh: Profesi Guru adalah Tugas Mulia
"PGRI harus terus hadir menjadi rumah besar bagi para guru, baik dalam memperjuangkan aspirasi para guru, maupun dalam memperjuangkan dan mengisi arah pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa depan Indonesia Emas," tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua PGRI Aceh Besar, Agus Jumaidi, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan pemerintah daerah yang selama ini telah bersinergi menjalankan berbagai program dan kegiatan organisasi.
"Apresiasi kami atas nama PGRI Aceh Besar yang telah mendukung berbagai program dan kegiatan organisasi," ujarnya.
Momentum ini juga menjadi panggung refleksi bagi para pengurus cabang untuk melihat ulang pencapaian sebelumnya dan menyusun langkah konkret menghadapi dinamika pendidikan di daerah. Termasuk isu pemerataan kualitas guru, kesejahteraan, serta peran PGRI dalam penguatan nilai-nilai profesionalisme dan integritas pendidik. [*]
Tidak ada komentar