Presiden Prabowo Puji Rekonsiliasi dengan Mualem di Forum Ekonomi Rusia

Presiden Prabowo saat berpidato dalam sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, pada Jumat (20/06/2025). (Foto: setneg.go.id).

Prabowo di SPIEF Rusia: mantan musuh pun bisa bersatu. Ia contohkan dirinya dan Gubernur Aceh Mualem sebagai bukti nyata rekonsiliasi nasional.

koranaceh.net Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyinggung proses rekonsiliasi di Aceh saat berbicara dalam sesi diskusi panel di ajang St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, yang digelar di Rusia pada Jumat, 20 Juni 2025.

Dalam pernyataannya, Prabowo mencontohkan hubungan antara dirinya dan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), sebagai bukti nyata keberhasilan perdamaian dan persatuan.

Baca Juga :
Momen Penghormatan Militer Prabowo dan Muzakir Manaf di Parade Senja Akmil Magelang Jadi Sorotan

“Pemberontakan separatis di Aceh. Sangat panjang, saya kira hampir 30 tahun. Tapi bayangkan, mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka, yang dulu melawan kami selama lebih dari 25 tahun, sekarang bergabung dengan partai saya,” kata Prabowo.

Menurut Presiden, fakta bahwa dirinya kini memimpin Indonesia sementara Mualem menjabat sebagai Gubernur Aceh mencerminkan kekuatan dialog dalam menyelesaikan konflik.

“Bahkan dia kini menjadi Gubernur Aceh, dan saya Presiden Indonesia. Ini menunjukkan bahwa mantan musuh pun bisa bersatu,” ujar Prabowo dalam forum yang dihadiri para pemimpin dunia, pengusaha, dan pemikir kebijakan global tersebut.

Baca Juga :
Presiden Prabowo Tegaskan Percepatan Program Makan Bergizi Gratis, Target 6 Juta Penerima di Akhir Mei

Saat menjawab pertanyaan mengenai pentingnya rekonsiliasi dalam pembangunan nasional, Prabowo menegaskan bahwa jalan negosiasi jauh lebih baik dibandingkan kekerasan. Ia juga mengingatkan bahwa sebagai mantan militer, ia memahami nilai dan dampak dari sebuah perdamaian.

“Sebagai mantan prajurit, saya selalu berusaha, bahkan dari dulu untuk bernegosiasi. Negosiasi, negosiasi, negosiasi. Lebih baik berbicara daripada saling membunuh,” tutupnya.

SPIEF merupakan forum ekonomi internasional tahunan yang mempertemukan kepala negara, pemimpin perusahaan global, dan akademisi untuk membahas isu-isu strategis dan kerja sama antarnegara dalam berbagai sektor. Keikutsertaan Indonesia dalam forum ini bertujuan untuk memperkuat diplomasi ekonomi dan memperluas jejaring investasi global. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.