Anggota Komisi III DPRA Desak PLN Buka Hasil Audit Pemadaman Listrik Aceh
Daftar Isi
Anggota Komisi III DPRA mendesak PLN mengumumkan hasil audit pemadaman listrik Aceh. Tegaskan publik berhak tahu pasti penyebab padamnya listrik.
koranaceh.net | Banda Aceh –
Pemadaman listrik massal yang melanda Aceh pada awal Oktober 2025 masih
menyisakan tanda tanya besar. Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meminta PT
PLN agar tidak menutup-nutupi hasil audit dan investigasi terkait gangguan
tersebut.
Anggota Komisi III DPRA, Nurchalis, menegaskan bahwa publik berhak mengetahui
penyebab pasti padamnya listrik selama hampir tiga hari di seluruh wilayah
Aceh. “Kami minta PLN segera menyampaikan hasil investigasi secara terbuka.
Jangan sampai masyarakat dibiarkan menebak-nebak apakah gangguan itu karena
kelalaian atau kesalahan teknis,” ujarnya, pada Rabu (15/10/2025).
Baca Juga:
Menurut Nurchalis, hasil inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi III ke kantor
PLN beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa perusahaan listrik negara itu tengah
melakukan audit internal dengan melibatkan tim independen. Audit ini
diharapkan mampu menjelaskan akar masalah dan memastikan kejadian serupa tidak
terulang.
Ia menilai pemadaman listrik hingga tiga hari bukan persoalan sepele, sebab
banyak sektor ekonomi lumpuh, alat elektronik warga rusak, dan aktivitas
pelayanan publik ikut terganggu. “Blackout tiga hari itu tidak bisa
dianggap hal biasa. Kerugian masyarakat cukup besar, dan PLN harus bertanggung
jawab dengan keterbukaan informasi,” tegas politikus Partai NasDem tersebut.
Baca Juga:
Nurchalis juga menyoroti lemahnya fungsi komunikasi publik di tubuh PLN. Ia
menilai selama pemadaman berlangsung, masyarakat minim informasi resmi dan
baru mendapat penjelasan setelah listrik menyala kembali. “PLN harus
memperkuat fungsi kehumasan. Jangan sampai publik kehilangan kepercayaan
karena lambannya penjelasan,” katanya.
Selain mendesak transparansi audit, Nurchalis juga meminta PLN mempercepat
integrasi jaringan listrik di Aceh agar pasokan energi lebih stabil.
Menurutnya, kestabilan listrik merupakan faktor penting bagi iklim investasi
di daerah. “Kalau sampai tiga hari mati listrik tanpa kejelasan, investor bisa
berpikir ulang menanam modal di Aceh,” ujarnya mengingatkan.
DPRA berencana memanggil kembali pihak PLN usai audit selesai dilakukan untuk
memastikan hasilnya diumumkan kepada publik.
❖