Marthunis Akhiri Masa Tugas, Murthalamuddin Janji Lanjutkan Pembenahan Pendidikan Aceh

Daftar Isi

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin (tengah), berjabat tangan dengan Marthunis, ST., D.E.A., usai serah terima jabatan di Aula Dinas Pendidikan Aceh, Rabu (15/10/2025). Acara ini turut disaksikan pejabat jajaran dinas dan perwakilan cabang dinas se-Aceh. (Foto: Dok. Humas Pendidikan Aceh).

Marthunis pamit dari kursi Kadisdik Aceh, Murthalamuddin berkomitmen melanjutkan reformasi dan kolaborasi pendidikan Aceh.
koranaceh.net | Banda Aceh ‒ Aula Dinas Pendidikan Aceh, Rabu (15/10/2025), dipenuhi suasana haru dan kekeluargaan. Pejabat eselon, staf, serta jajaran cabang dinas dari seluruh kabupaten dan kota mengikuti acara perpisahan dan refleksi kepemimpinan Marthunis, S.T., D.E.A., yang menandai berakhirnya masa tugasnya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Aceh.

Dalam sambutannya, Marthunis mengajak seluruh insan pendidikan menjaga semangat kolaborasi lintas fungsi. Ia menekankan bahwa kemajuan pendidikan Aceh bergantung pada kualitas sumber daya manusia dan kerja sama yang tulus dari semua pihak, bukan semata pada peran seorang pemimpin.

“Kualitas pendidikan bukan ditentukan oleh pimpinan saja, tapi oleh dedikasi seluruh rakyat pendidikan,” ujar Marthunis.

Ia juga menyinggung pentingnya interaksi langsung dengan siswa yang berakhlak dan penuh harapan. Menurutnya, momen-momen seperti itu menjadi pengingat tentang masa depan cerah Aceh.
“Keberkahan negeri bukan dari pemimpinnya semata, tapi dari kualitas rakyatnya,” tambahnya, seraya menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama menjabat.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., MSP, mengapresiasi kontribusi pendahulunya dan berjanji melanjutkan capaian yang telah dirintis. Ia mengajak seluruh jajaran bekerja secara terbuka dan profesional.

“Saya sadar tugas ini berat. Tapi mari kita pandang setiap perbedaan dari sisi kebaikan,” ucapnya.

Murthalamuddin juga menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan sumber daya manusia, terutama dalam penempatan kepala sekolah dan jabatan strategis lainnya. Ia menilai, keberanian bersikap terbuka menjadi kunci menciptakan manajemen pendidikan yang sehat.

“Sering kali kita terhambat karena terlalu takut dengan penilaian orang. Mari bekerja dengan niat baik dan kerja keras,” tegasnya.

Acara tersebut bukan sekadar serah-terima jabatan, tetapi juga menjadi ajang refleksi kolektif. Dalam suasana penuh kehangatan, para peserta mengulang komitmen untuk terus memperkuat fondasi pendidikan Aceh—dengan nilai-nilai keikhlasan, kolaborasi, dan keberanian menghadapi perubahan.

Dengan semangat baru, kepemimpinan Murthalamuddin diharapkan dapat melanjutkan misi besar: menghadirkan pendidikan Aceh yang berkualitas, berkarakter, dan berdaya saing, menuju terwujudnya visi Aceh Mulia.