OpenAI Longgarkan Aturan, Izinkan Konten Erotis bagi Pengguna Dewasa Terverifikasi
Daftar Isi
OpenAI akan izinkan pengguna dewasa terverifikasi membuat konten erotis lewat ChatGPT mulai Desember tahun ini.
koranaceh.net | AS ‒
OpenAI
mengumumkan langkah besar dalam kebijakan platformnya dengan berencana
mengizinkan pembuatan konten erotis bagi pengguna dewasa yang telah
terverifikasi. Kebijakan baru ini, yang disebut perusahaan sebagai upaya untuk
“memperlakukan orang dewasa seperti orang dewasa”, akan mulai berlaku
pada bulan Desember mendatang.
Langkah itu disebut menjadi bagian dari pembaruan besar
ChatGPT
yang memungkinkan pengguna menyesuaikan kepribadian asisten AI mereka seperti
bisa memilih gaya percakapan yang lebih manusiawi, santai, atau bahkan
menggunakan banyak emoji. Namun, kebijakan soal konten dewasa menjadi
perubahan paling signifikan.
Menghimpun dari berbagai sumber, OpenAI belum mengumumkan secara rinci
bagaimana proses verifikasi usia bakal dilakukan, namun mereka menyebut
tengah menyiapkan
sistem penyaringan usia
yang lebih ketat. Sebagai tambahan, OpenAI juga mengembangkan
teknologi prediksi usia berbasis perilaku. Cara kerja sistem ini adalah dengan menilai apakah pengguna berusia di atas atau di bawah 18
tahun berdasarkan cara mereka berinteraksi dengan ChatGPT.
Sebelumnya, pada September lalu, OpenAI juga telah meluncurkan versi khusus
ChatGPT untuk pengguna di bawah 18 tahun. Versi ini secara otomatis memblokir
akses ke materi eksplisit atau grafis, serta diarahkan ke pengalaman yang aman
dan sesuai usia.
CEO OpenAI, Sam Altman, mengatakan kebijakan baru ini diambil setelah
serangkaian pengetatan keamanan yang menurutnya sempat membuat ChatGPT tak
lagi menyenangkan. “Kurang menyenangkan bagi sebagian pengguna yang tidak
memiliki masalah kesehatan mental,” ujarnya, dikutip dari Guardian.com, Kamis
(16/10/2025).
Pernyataannya itu merujuk pada langkah pencegahan pasca tragedi bunuh diri
seorang remaja di California, Adam Raine, yang diduga mendapat saran berbahaya
dari chatbot tersebut.
Kasus tersebut lantas memicu penyelidikan dari
Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat
terhadap beberapa perusahaan teknologi, termasuk OpenAI, terkait dampak
negatif chatbot terhadap anak dan remaja.
Altman menegaskan bahwa keputusan untuk melonggarkan aturan kini diambil
setelah perusahaannya yakin punya alat keamanan yang cukup kuat untuk
meminimalkan risiko, sembari tetap memberi ruang kebebasan bagi pengguna
dewasa.
“Kami ingin melakukannya dengan benar. Kini, kami percaya sistem keamanan kami
cukup matang untuk menyeimbangkan tanggung jawab dan kebebasan,” ujar Altman
melalui
platform X, pada Selasa (14/10/2025) waktu setempat.
Dengan langkah ini, OpenAI tampak berupaya menegosiasikan batas baru antara
perlindungan pengguna dan kebebasan berekspresi di ranah
kecerdasan buatan
— sebuah dilema yang kian relevan di era AI yang semakin personal dan
manusiawi.
Pewarta:
Muntaziruddin Sufiady Ridwan
❖