Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Desak Pemerintah Aceh Beri Beasiswa Penuh bagi Anak Yatim dan Korban Konflik
BANDA ACEH – Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Dr. Musriadi, S.Pd., M.Pd., mendorong Pemerintah Aceh untuk memberikan beasiswa penuh kepada anak yatim piatu dan anak-anak korban konflik, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan tanggung jawab moral dan sosial pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Aceh yang unggul, berdaya saing, dan berkeadilan.
“Menyiapkan sumber daya manusia itu penting untuk pembangunan Aceh ke depan. Anak yatim dan piatu berhak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah,” ujar Musriadi di Banda Aceh, Senin (6/10/2025).
Musriadi menegaskan, pendidikan adalah jalan utama untuk memutus rantai kemiskinan dan membuka masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Aceh, terutama mereka yang kehilangan orang tua akibat berbagai situasi sosial maupun konflik masa lalu.
Ia juga menilai, anak yatim piatu dan korban konflik perlu mendapatkan kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan hingga jenjang tertinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Karena itu, ia mengusulkan agar Pemerintah Aceh menyiapkan skema beasiswa penuh dan berkelanjutan, dengan dukungan dari berbagai lembaga daerah seperti Baitul Mal Aceh dan BKPSDM Aceh.
“Kita berharap anak yatim dan piatu ini diformat khusus dan istimewa, baik dari BKPSDM Aceh maupun Baitul Mal Aceh, agar mereka juga mendapatkan fasilitas pendidikan seperti anak-anak lainnya,” tegasnya.
Musriadi menambahkan, pemerintah tidak hanya perlu memberikan bantuan biaya pendidikan, tetapi juga dukungan biaya hidup dan pendampingan akademik bagi penerima beasiswa agar mereka dapat menyelesaikan studi dengan baik.
Ia mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk menjadikan program beasiswa bagi anak yatim piatu dan korban konflik sebagai prioritas pembangunan daerah.
“Kebijakan ini harus diwujudkan secara nyata agar anak-anak Aceh yang kurang beruntung tidak tertinggal dalam pembangunan, tetapi justru menjadi bagian dari generasi penerus yang berkontribusi untuk kemajuan Aceh di masa depan,” pungkas Musriadi.[adv]
