Nazar – Sayuti Makin Mengerucut Jadi Bakal Calon Wagub Aceh
![]() |
Muhammad Nazar - Sayuti. (Foto: Dok. Koran Aceh). |
Nama Muhammad Nazar santer dijagokan jadi Wagub Aceh di tengah desakan partai pengusung agar Nova segera mengisi posisi tersebut sebelum masa jabatannya habis.
koranaceh.net – Nama Muhammad Nazar makin santer dibicarakan oleh kalangan partai pengusung
paket Irwandi‐Nova, setelah Partai Nasional Aceh (PNA) memastikan Sayuti
sebagai calon wakil gubernur dalam sisa masa jabatan 2017 – 2022.
Sumber-sumber yang dekat dengan partai pengusung; PKB, PDA, PDIP, PNA versi Tiong menyebutkan sepertinya mantan Wagub Aceh, Muhammad Nazar, S.Ag itu, tinggal selangkah lagi, atau tinggal menunggu surat rekomendasi saja, katanya kepada koranaceh.net di Banda Aceh, pada Kamis, 11 Maret 2021.
Sebenarnya, pernyataan-pernyataan yang disampaikan kepada media oleh petinggi partai pengusung diluar PNA versi Irwandi Yusuf, selalu mengarah kepada kriteria berkemampuan dan berpengalaman.
Mulai dari Samsul Bahri Bin Amiren alias Tiong, Muslahuddin Daud, Abrar
Muda dan sejumlah pimpinan PNA/Ketua Tim Irwandi-Nova diberbagai daerah.
Bahkan teranyar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW
PKB) Provinsi Aceh, H. Irmawan S.Sos, secara tegas dan jelas
mensyaratkan pengalaman untuk mengisi kekosongan Wagub dengan masa yang
singkat ini.
Seperti dilansir dari sejumlah media daring, Irmawan menegaskan, harus
orang yang mampu dan memiliki visi ke-Acehan secara kongkrit, bukan sosok
yang coba-coba, tetapi memahami betul situasi Aceh dengan berbagai kelemahan
dan kelebihan Aceh, katanya.
“Sisa jabatan Gubernur Aceh tinggal lebih kurang dua tahun lagi, Nova diharapkan memilih wagubnya yang bisa action untuk membantu beliau. Tentu, jelas Irmawan orang yang mampu seperti itu adalah orang yang berpengalaman, memiliki kinerja dan berbuat tanpa menyerah”, tegasnya seperti dikutip aranews.co.
Mendapat Dukungan
Permintaan PKB kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, agar segera mengisi kekosongan Wagub Aceh mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Ketua Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Provinsi Aceh, H. Irmawan S.Sos meminta Gubernur Aceh segera memproses dan mengisi kekosongan Wakil Gubernur Aceh yang kosong.
![]() |
Ketua DPW PKB Aceh, H. Irmawan S.Sos. (Foto: Dok. Koran Aceh). |
Desakan tersebut telah berulang diminta oleh sejumlah elemen yang ada di Aceh. Namun, sampai saat ini belum digubris. Menurut Irmawan, secara politis tidak elok apabila hal tersebut dibiarkan berlarut, Nova terkesan seperti mengulur waktu, malah dinilai tidak beriktikad baik untuk mengisi kekosongan tersebut. Hal ini, lanjutnya, akan mempengaruhi kinerja gubernur.
“Tolong segera diisi, berikan sinyal kepada partai pendukung untuk segera memproses pengajuan wakil gubernur yang kosong tersebut. Jangan biarkan partai pengusung berpolemik dibawah. Jika sinyal itu diberikan kami akan segera membuat serta mengajukan dukungan kepada kandidat yang memenuhi persyaratan untuk itu. Ini kan terkesan Nova akan menghabiskan masa jabatannya selaku Gubernur Aceh tanpa wakil”, ujar Irmawan via telepon, Rabu malam, 10 Maret 2023 lalu.
Menurut Irmawan, banyak kelemahan Nova dalam membawa perahu Aceh ini menuju keberhasilan dengan nilai pembangunan yang fantastis, salah satunya kelemahan tanpa seorang pembantu yang bisa diajak tukar pikiran. Kalaulah semua sisi pembangunan di Aceh dilakukan sendiri akan terjadi stagnan yang secara kemanusiaan akan luput dari perhatian.
Kepala Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Dr.
Taufiq A. Rahim, yang dilansir dari Kantor Berita RMOLAceh, pada Senin, 8
Maret 2021, mengatakan, Nova tidak ambil pusing dengan adanya Wagub Aceh.
Keberadaan wagub yang tidak sesuai dengan kriteria bakal menambah
persoalan baru, terutama dalam hal mengurus dan mengelola pemerintahan
serta Pemerintah Aceh.
Nama Sayuti, kata Taufiq, juga didiamkan karena tidak sesuai dengan keinginan politik dan target politik yang diinginkan. Dapat dipastikan nama tersebut juga bakal menguap begitu saja. Secara politis, lanjutnya, sosok ini bukan pilihan yang tepat untuk mendampingi Nova pada sisa masa kepemimpinan.
Sebelumnya, Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala,
Dr. Amri SE M.Si menegaskan pentingnya bagi Nova Iriansyah untuk segera
mengisi kekosongan wakil gubenur Aceh.
"Kita tidak bicara kriteria, karena itu urusan politik. Tapi bahwa pentingnya mengisi pos wakil gubernur untuk ikut memikirkan masalah kemiskinan di Aceh itu adalah hal yang sangat penting. Karena angka-angka kemiskinan di Aceh dari BPS itu, valid bukan angka-angka politik," katanya kepada koranaceh.net pekan lalu.
![]() |
Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Dr. Amri SE, M.Si. (Foto: Dok. Koran Aceh). |
“Data BPS itu sangat valid, semua orang menggunakan data BPS karena data
tersebut menyangkut pembangunan ekonomi atau tingkat kesejahteraan rakyat
misalnya pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi, tingkat pengangguran,
jumlah penduduk, dan lain-lain . Siapa saja menggunakan dan itu bukan data
politis,” lanjut pemegang sertifikat Planning and Budgeting dari Graduate
Research Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo, Jepang itu.
Itu sebabnya, untuk menuntaskan persoalan tersebut yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki kebijakan pemerintah daerah. Terutama, sambungnya, yang menyangkut perencanaan pembangunan dan penganggaran uang negara.
Untuk pengentasan kemiskinan di 23 kabupaten dan kota di provinsi Aceh secara terukur, jelas Dr. Amri, mana mungkin sanggup dikerjakan sendiri oleh gubernur. Dan tugas yang paling penting dari wagub adalah pengawasan. [*]
Tidak ada komentar